Sukses

Guru Tikam Kepala Sekolah, Hari Guru Nasional Tercoreng di Riau

Pelaku datang lagi sambil membawa parang dan langsung menyerang korban. Dua kali ayunan benda tajam itu membuat korban roboh.

Liputan6.com, Pekanbaru - Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia di Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau dicoreng peristiwa penikaman oleh seorang guru terhadap kepala sekolah.

Kepala Sekolah SMKN 1 Ukui, Nova Damayanti bersimbah darah hingga kritis setelah dibacok seorang guru di sekolah tersebut. Peristiwa itu terjadi saat jam sekolah di Pelalawan, Riau, Rabu (25/11/2015).

Kejadian bermula ketika pelaku berinisial DJR (44) meminta tanda tangan korban. Sebagai bawahan, pelaku memasuki ruang kepala sekolah.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara ribut-ribut. Penyebabnya diduga korban tak mau memberikan tanda tangannya. Hal ini menjadi pusat perhatian guru lain yang kemudian melerai perseteruan keduanya.

Tak lama kemudian, pelaku datang lagi sambil membawa parang dan langsung menyerang korban. Dua kali ayunan benda tajam itu membuat korban roboh.

Akibatnya, korban menderita luka serius pada bagian kening dan tangan kirinya. Kejadian itu dilakukan pelaku persis di depan teras ruangan Kepsek SMKN 1 Ukui.

Melihat pelaku roboh dengan bercucuran darah, guru lainnya membawa korban ke Puskesmas Ukui untuk mendapatkan perawatan. Karena lukanya serius, korban terpaksa dirujuk ke RS Efarina.

Motif Belum Diketahui

Kapolres Pelalawan AKBP Ade Johan Sinaga membenarkan adanya kejadian tersebut. Pelaku sendiri sudah diamankan begitu pihaknya mendapat laporan.

"Sudah kita tangkap, kita juga mengamankan sebilah parang yang diduga digunakan untuk membacok korban," jelas dia, Rabu petang.

Menurut Ade Johan, kondisi korban kritis dan masih dirawat intensif sehingga belum bisa dimintai keterangan. "Pelaku sudah kita amankan untuk diperiksa," kata dia.

Kapolres menyebutkan, pelaku merupakan guru. Penyidik masih mendalami motif perbuatan pelaku. "Motif pembacokan masih diselidiki, kita juga masih meminta keterangan beberapa orang saksi," sebut Ade. (Ado/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.