Sukses

Kapolda: Jakarta Lahan Basah Jaringan Narkoba Internasional

Narkoba selalu menjadi ancaman bersama yang dapat merusak generasi bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Berkali-kali petugas dari kepolisian, bea dan cukai, serta Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap kasus penyelundupan narkoba dalam jumlah besar di Jakarta. Namun peredaran gelap narkoba di wilayah Ibukota ini seolah-olah tak ada habisnya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menilai, hal itu lantaran masih tingginya permintaan barang haram tersebut di Jakarta. Sehingga Jakarta dianggap sebagai lahan basah bagi jaringan narkoba internasional.

"Meskipun sudah berkali-kali ratusan kilogram sabu kita sita, dan sekarang kita amankan lagi 41 kilogram, artinya pelaku belum jera. Dan Jakarta masih menjadi target pemasaran narkoba,‎" ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/11/2015).

Menurut Tito, target market ini terjadi lantaran masih tingginya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. "Kalau kita lihat, ekonomi di Jakarta ini masih cukup meningkat. Sehingga Jakarta menjadi market potensial bagi pelaku kejahatan," tutur dia.

Banyaknya tangkapan kasus narkoba dalam jumlah besar ini juga diklaim sebagai prestasi yang membanggakan. Sebab, jika tidak ada kerja keras dari aparat kepolisian, BNN, dan petugas bea cukai, maka ribuan kilogram narkoba itu akan merusak generasi bangsa.

"Ini juga lantaran keaktifan jajaran polisi narkoba‎, BNN, dan petugas bea cukai, sehingga banyak yang terungkap," papar Tito.

Kendati begitu, Tito meminta agar aparat tidak terburu-buru berbesar hati. Sebab, narkoba selalu menjadi ancaman bersama yang dapat merusak generasi bangsa.

"Karena itu, saya minta untuk petugas khususnya Direktorat Reserse Narkoba tidak henti-hentinya menumpas sindikat tersebut. Harus waspada dan perketat penjagaan. Jangan sampai pelaku membobol kita," tandas dia.

Dalam kurun waktu sebulan terakhir, Polda Metro Jaya berhasil membongkar sindikat perdagangan narkoba jaringan China-Jakarta. Dalam kasus ini, polisi membekuk 5 Warga Negara (WN) Taiwan dan 1 Warga Negara Indonesia (WNI).

Dari tangan tersangka, petugas diamankan 41,5 kilogram narkoba jenis sabu. Polisi juga berhasil mengungkap modus baru penyelundupan narkoba yang dilakukan sindikat ini. Yakni dengan memasukkan narkoba ke dalam piston generator listrik, sehingga tidak terdeteksi sinar X saat pemeriksaan di bandara. (Ali/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini