Sukses

Polisi Deteksi Lokasi Persembunyian Teroris Santoso

Namun, kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti pihaknya belum melakukan penindakan.

Liputan6.com, Jakarta - Pasukan Gabungan dalam Operasi Camar Maleo 3 mulai membuahkan hasil. Para personel telah mendeteksi lokasi persembunyian teroris yang terkenal licin, Santoso Cs.

Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan pihaknya telah menemukan lokasi persembunyian kelompok teroris itu. "Posisinya sudah terdeteksi tapi belum bisa dilakukan penindakan," kata Badrodin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (20/11/2015).

Hanya saja Badrodin masih enggan mengungkapkan lebih spesifik di mana lokasi tersebut. Namun dia memastikan, hingga masa operasi berakhir polisi akan melakukan penindakan dan berusaha semaksimal mungkin untuk meringkus kelompok teroris itu.

‎"Operasi ini sampai tanggal 9 Januari 2016, masih ada waktu untuk lakukan pengejaran," tegas Badrodin.

Diceritakan Badrodin, beberapa waktu lalu dirinya juga telah melakukan evaluasi terhadap pasukan gabungan yang tergabung dalam Operasi Camar Maleo 3 ini. Evaluasi ini mencakup rotasi antara pasukan Polri dan TNI‎ supaya dalam melakukan operasi ke depan lebih efektif.

Badrodin Haiti mengatakan, pihaknya memperpanjang waktu operasi Camar Maleo 3. Camar Maleo 3 ini merupakan kelanjutan Operasi Camar Maleo 2 yang secara khusus memburu kelompok Santoso.

"Kita perpanjang sampai akhir tahun," kata Badrodin.

Kapolri menerangkan, Operasi Camar Maleo ini  melibatkan ribuan personel gabungan Brimob di bawah kendali Operasi Mabes Polri dan Polda Sulteng. Bahkan, operasi ini juga melibatkan 100 personel TNI dari Kodim 1307 dan Batalyon 714 Sintuwu Maroso Poso.

Badrodin juga menambah pasukan untuk mempersempit ruang gerak Santoso cs. "Sekitar 1.000 pasukan," tutur Badrodin.

Terakhir ia mengungkapkan, saat ini polisi sudah menemukan jejak-jejak persembunyian Santoso. Tapi memang tidak mudah. Sebab luasnya hutan menyulitkan aparat.

"Banyak jejak-jejaknya. Ada bekas yang ditempati di situ, ada yang sudah pindah, tempat lain. Kan banyak jejak-jejaknya di sana," tutup Jenderal Badrodin. (Nil/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.