Sukses

Bocah 12 Tahun Meninggal Tertimbun Longsor di Banyumas

Warga dan orangtua korban berusaha mencari di dalam timbunan tanah. Nahas korban ditemukan dalam keadaan meninggal.

Liputan6.com, Banyumas - Hujan yang melanda Banyumas, Jawa Tengah, sejak Kamis siang memakan korban. Fathul Ulum (12) warga Desa Sokawera Kecamatan Cilongok, Banyumas meninggal dunia akibat tertimpa longsor di belakang rumahnya. 

“Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Komandan Taruna Siaga Bencana Banyumas, Heriana Ady Chandra, Kamis (19/11/2015).

Heriana mengatakan, Kamis Sore, Fathul sedang membantu kakeknya di belakang rumah. Mereka membersihkan material longsoran yang berjarak setengah meter dari dapur rumah kakeknya.

“Saat membersihkan material longsoran, tiba-tiba material tanah dari tebing setinggi 20 meter longsor dan menimpa Fathul,” kata dia.

Setelah tertimbun longsor, warga dan orangtua korban berusaha mencari di dalam timbunan tanah. Nahas korban ditemukan dalam keadaan meninggal.

Heriana menyatakan, peristiwa longsor ini didahului, dengan hujan deras di lokasi. Sehingga menyebabkan tebing longsor.

Di lokasi lainnya, di Dusun Gununganyar Desa Krajan, Pekuncen Banyumas, puluhan rumah terancam longsor menyusul terjadinya longsor sepanjang 35 meter dengan kedalaman mencapai 20 meter di jalan kabupaten wilayah tersebut, Kamis ini sekitar pukul 15.00 WIB.

Seorang warga setempat, Maula mengatakan talud yang ambrol terjadi karena hujan deras yang terjadi pada siang hari. Akibatnya talud atau tanggul ambrol dan muncul retakan yang baru.

“Saat sedang melintas, ternyata talud yang di sebelah jalan ini ambrol. Saya kaget dan langsung lari, kemudian lapor ke kepala dusun,” kata Maula.

Kejadian tersebut membuat warga sekitar penasaran dan mendatangi lokasi untuk melihat talud yang ambrol.

Kepala Dusun II Desa Krajan, Agus Giniarso menjelaskan talud tersebut dibangun 2 bulan lalu, sementara jalan kabupaten yang berada di atasnya baru diaspal sebulan lalu. Akibat longsor tersebut, jalan kabupaten terancam putus.

“Memang belum lama warga memanfaatkan jalan dan talud ini. Dengan kondisi sekarang ini, otomatis sudah tak bisa dilintasi kendaraan roda 4 lebih. Karena kondisinya berbahaya,” kata Agus. (Ron/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.