Sukses

Ada Benda Kecil Campur Darah di Tubuh Korban Granat Duren Sawit

Tim harus benar-benar memastikan tidak ada lagi benda asing yang bersarang di tubuh Mulana.

Liputan6.com, Jakarta - Korban ledakan granat gedung Multipuranti Graha, Mulana, dipindahkan dari RS Islam Pondok Kopi ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Tim dokter ingin memastikan tidak ada benda asing yang masih bersarang di tubuh Mulana.

Ketua tim dokter di RS Islam Pondok Kopi, Indragiri, mengatakan Sejauh ini, Indra bersama anggota timnya tidak bisa memastikan benda apa yang tertanam dalam tubuh Mulana. Wewenang untuk menentukan itu ada pada kepolisian.

"Bendanya kecil padat, warnanya sudah bercampur dengan darah. Apa itu kita tidak tahu sehingga kita serahkan ke polisi
untuk diselidiki lebih dalam," ujar Indra.

Tim dokter RS Islam Pondok Kopi memutuskan untuk memindahkan Mulana karena membutuhkan fasilitas dan penanganan lanjutan. Kebetulan RS Islam Pondok Kopi tidak memiliki alat itu.

"Kami tidak memiliki alat itu. Alat yang dibutuhkan adalah alat diagnostik di RSCM," ungkap Indra di RS Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur, Rabu (18/11/2015).

Indra menjelaskan, usai operasi pengangkatan benda asing, kondisi Mulana memang berangsur membaik. Hanya, tim harus benar-benar memastikan tidak ada lagi benda asing yang bersarang di tubuh Mulana.

"Anda bisa enggak mendeteksi bakteri dengan kasat mata? Ibaratnya seperti itu. Nah alat itu bisa mendeteksi benda asing yang tidak bisa dideteksi oleh alat yang kami punya," jelas Indra.


Ledakan di gedung perkantoran Multipitanti Graha, Duren Sawit, Jakarta Timur, terjadi pada Senin 16 November 2015 dini hari. Akibat ledakan ini, Mulana yang bekerja sebagai sekuriti di gedung tersebut terkena percikan kaca dan granat di dada, tangan, dan kakinya.

Selain melukai Mulana, ledakan granat ini juga merusak atap dan kaca gedung tersebut. Tidak ada CCTV di gedung yang ditempati 12 perusahaan itu, atau pun saksi mata saat garanat tersebut dilempar.

Polisi menduga, ledakan granat jenis manggis itu sengaja dilakukan dengan dugaan terkait masalah pribadi, bukan terorisme. Pelaku diduga sudah terlatih dan profesional, karena tidak mudah melempar granat. (Ndy/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini