Sukses

Daftar Negara Rentan Ancaman Teror Paling Buat Penasaran

Apakah Indonesia masuk dalam deretan negara rawan diteror?

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Inggris mengeluarkan peta gambaran terkait aksi terorisme di seluruh dunia. Hal ini menyusul setelah adanya aksi teror yang melanda Prancis pada Jumat 13 November 2015.

Lantas apakah Indonesia termasuk dalam deretan negara rawan aksi teror? Kabar itu pun menjadi berita yang paling buat penasaran pecinta Liputan6.com.

Selain itu ada kabar lainnya yang masuk dalam top 5 news. Di antaranya tentang transkrip yang diduga berisi obrolan Ketua DPR Setya Novanto terkait PT Freeport.

Berikut ini berita-berita terpopuler yang dihimpun Liputan6.com, Rabu (18/11/2015):

1. Ini Daftar Negara Rentan Ancaman Teror, Termasuk Indonesia?

Pasca-teror di Paris, Kementerian Luar Negeri Inggris mengeluarkan peta gambaran terkait aksi terorisme di seluruh dunia. Termasuk dalam daftar tersebut Indonesia.

Mereka menggambarkan kategori potensi ancaman dengan 4 tingkatan, yakni high, general, underlying and low.

Peta negara dengan ancaman terorisme tinggi ditandai warna merah tua, sementara untuk area yang dianggap kerap terjadi aksi serupa dengan warna merah. Untuk kawasan utama target teror diberi tanda oranye, dan lokasi rendah aksi teroris diwarnai kuning.

Selengkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Transkrip Diduga Setnov

2. Kata Fadli Zon atas Dugaan Transkrip Obrolan Setnov soal Freeport

Wakil‎ Ketua DPR Fadli Zon yakin kalau Ketua DPR Setya Novanto tidak mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam proses negosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia‎, bahkan hingga meminta 'jatah'.

"Saya tidak yakin beliau (Setya Novanto) melakukan hal itu. Apalagi beliau sudah menyampaikan langsung. Ya kalau hanya sekadar obrolan pribadi tak masalah. Apalagi dia mengatakan tidak pernah ngomong begitu," kata Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 16 November 2015 malam.

Untuk itu, Fadli mengimbau masyarakat tidak mudah berspekulasi terkait ‎dugaan tersebut. Namun demikian, politisi Partai Gerindra ini menuturkan, jika nantinya benar apa yang dituduhkan Menteri ESDM, Setya Novanto harus segera menjelaskan kepada publik.

Selengkapnya.

3. Reaksi Istana Setelah Tahu Nama Jokowi-JK Diduga Dicatut

Presiden Joko Widodo sudah mengetahui perihal pencatutan namanya oleh tokoh politikus senayan berinisial SN. Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Sudirman Said, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah melaporkannya kepada Jokowi.

"Mengenai proses selanjutnya, Presiden dan Wakil Presiden menghormati proses yang dilakukan oleh menteri," kata Pramono di Jakarta, Selasa 17 November 2015.

Pemerintah, kata Pramono, tidak ingin terlibat dan ikut campur dalam proses di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. "Karena itu sekarang domainnya adalah kewenangan sepenuhnya di MKD," ujar dia.

Selain itu, Jokowi menyerahkan masalah ini sepenuhnya kepada Menteri ESDM Sudirman Said.

Selengkapnya.

3 dari 3 halaman

Daftar Tersangka Teroris

4. Daftar Tersangka Teror di Paris

Prancis bersama-sama dengan Belgia telah meluncurkan pemburuan besar-besaran bagi orang-orang yang terlibat dalam serangan yang menewaskan sedikitnya 129 orang di Paris pada Jumat 13 November 2015.

Ada 7 peneror yang berhasil dirangkum reuters. Mereka kini masih buron. Berikut adalah daftar dari 7 peneror yang tewas dan beberapa orang yang masih buron.

5. Begini Cara Mami Penjaja ABG Depok Gaet Pelanggan

Seorang ibu satu anak, DA (35), ditangkap Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Metro Depok. Dia menjual anak di bawah umur ke para pria hidung belang. Bagaimana 'mami' DA menjajakan 'anak asuh'-nya ke pelanggannya.

"Dia menawarkan via BBM (Blackberry Messengger), telepon, atau orang-orang yang dia kenal," kata Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Dwiyono kepada Liputan6.com, Selasa 17 November 2015.

DA akan mengirimkan beberapa foto kepada calon pelanggannya. Ketika pelanggannya sudah menentukan pilihan, maka DA akan memberikan tarif yang sudah dipatoknya. Sudah 2 tahun dia melakoni 'bisnis' tersebut.

"Untuk shortime Rp 1,5 juta sekali kencan," ujar Dwiyono.

Selengkapnya. (Ali/Nil)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.