Sukses

Daftar Tersangka Teror di Paris

Dua orang masih buron, dan 5 tewas dalam serangan bunuh diri.

Liputan6.com, Paris - Prancis bersama-sama dengan Belgia telah meluncurkan pemburuan besar-besaran bagi orang-orang yang terlibat dalam serangan yang menewaskan sedikitnya 129 orang di Paris pada Jumat 13 November 2015. Reuters telah merangkum daftar para penyerang Paris itu.

Berikut adalah daftar dari 7 peneror yang tewas dan beberapa orang yang masih buron seperti dikutip Antara, Selasa (17/11/2015):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tersangka utama yang masih buron:



1. Abdelhamid Abaaoud
Dia adalah warga Belgia, tersangka perancang serangan. Dicurigai saat ini dia berada di Suriah.
Sumber: Pengadilan Prancis.

Radio RTL menyebutkan bahwa Abaaoud adalah warga Distrik Molenbeek di Brussels. Media di Belgia menyebut Abaaoud terlibat dalam serangkaian serangan terencana di Belgia yang digagalkan polisi Januari silam.

Media juga melaporkan tahun lalu bahwa pria berusia 27 tahun itu adalah kakak dari bocah berumur 13 tahun yang meninggalkan Belgia untuk menjadi petempur di Suriah.

2. Salah Abdeslam (26)
Dia adalah warga Prancis kelahiran Brussels, 15 September 1989.
Sumber: surat perintah yang dikeluarkan polisi Prancis, sumber polisi.

3 dari 4 halaman

Tersangka yang tewas:



1. Ismail Omar Mostefai (29)
Dia lahir pada 21 November 1985 di Courcouronnes, selatan Paris. Dia seorang warga negara Prancis keturunan Aljazair. Dia terlibat dalam serangan di gedung konser Bataclan. Dia tinggal di daerah Chartres, sebelah barat daya Kota Paris.
Sumber : Kantor Kejaksaan

Nama ini sudah masuk ke dalam intelijen Prancis dengan kategori "awas S" pada 2010 karena telah teradikalisasi.

Dia diyakini pernah pergi ke Turki pada akhir 2013, dan para penyidik kemudian menduga dia telah pergi ke Suriah. Seorang pejabat pemerintah Turki mengatakan Turki pernah mengontak Prancis mengenai Mostefai pada Desember 2014 dan Juni 2015 namun baru setelah serangan Paris ini pihak Prancis meminta keterangan mengenai Mostefai.


2. Samy Amimour (28)
Dia lahir pada 15 Oktober 1987, terlibat dalam serangan ke Bataclan. Dia adalah warga Prancis dari Drancy, Saint Denis, utara Paris.

Sudah menjadi daftar perintah penangkapan internasional sejak akhir 2013. Dia juga menjadi objek penyelidikan resmi sejak Oktober 2012 karena dicurigai terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan terorisme dengan berencana pergi ke Yaman.

Sumber: Kantor kejaksaan Paris. Seorang sumber kejaksaan menyebutkan Amimour diyakini pergi ke Suriah pada akhir 2013.

3. Brahim Abdeslam (31)
Dia lahir pada 30 Juli 1984, kakak dari Salah Abdeslam, tersangka kunci yang masih buron. Warga Prancis yang tinggal di Belgia. Meledakkan diri di Cafe Comptoir Voltaire, Paris.
Sumber: Pengadilan Prancis

4. Bilal Hadfi (20)
Dia lahir pada 22 Januari 1995. Terlibat dalam serangan di Stadion Stade de France.
Sumber: Pengadilan Prancis.

5. Ahmad Al Mohammad (25)
Dia lahir pada 10 September 1990, berasal dari Idlib, Suriah barat daya.

Pembom bunuh diri yang terlibat dalam serangan ke Stadion Stade de France. Paspor ditemukan di samping jenazah pengebom bunuh diri. Paspor ini telah diperiksa namun sidik jarinya sesuai dengan cetakan sidik jari terdaftar dengan nama yang sama di Yunani pada Oktober 2015.
Sumber: Kantor kejaksaan Prancis.

4 dari 4 halaman

Tersangka penyewa kendaraan VW Polo Hitam untuk serangan Paris


Di Belgia:
Dua dari tujuh orang ditangkap pada penggerebekan 14 November kini ditahan atas tuduhan terorisme. Mohammad Abdeslam, kakak satunya lagi dari Salah dan Brahim (tewas), adalah di antara 5 orang yang dibebaskan setelah menghadapi pertanyaan awal polisi. Yang menjadi pusat perhatian kini adalah Molenbeek, sebuah distrik miskin di Brussels yang menjadi tempat tinggal banyak imigran muslim.

Di Prancis:
Polisi menangkap 25 orang dalam penggerebekan besar-besaran terhadap para tersangka militan islamis, Minggu malam lalu. (Nil/Ali)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.