Sukses

Antrean Warga Donor Darah untuk Korban Teror Paris Mengular

Ratusan orang mengantre di luar rumah sakit di dekat Teater Bataclan. Di dekatnya, alunan musik John Lennon menggema.

Liputan6.com, Paris - Sehari pasca-teror Paris, antrean warga yang hendak mendonorkan darahnya mengular. Aksi menyentuh dari Hari Persahabatan itu digelar Sabtu waktu setempat.

Ratusan orang mengantre di luar rumah sakit di dekat Teater Bataclan setelah adegan yang paling mengerikan Jumat malam kekerasan, dan menunggu jam untuk mendapat kesempatan mendonasikan darah di pusat medis Paris dan Bank Darah.

Sementara di dekatnya, di sebuah kuil, rangkaian bunga memenuhi sepanjang jalan. Iringan permainan gitaris tunggal yang membawakan tembang John Lennon berjudul Imagine pun menggema di jalur itu. 

Dilansir dari New York Daily News, pada Sabtu (15/11/2015) pagi, antrean panjang masyarakat yang ingin menyumbangkan darah terlihat di pusat-pusat medis Paris dan Bank Darah.

Teror Paris bermula Jumat malam, 13 November 2015. 3 Orang penyerang menyerbu gedung konser Bataclan tempat band asal Amerika Serikat, Eagles of Death Metal, bermain di depan penonton yang penuh sesak. Mereka memberondongkan senjata dan melempar bahan peledak.

Serangan juga terjadi ketika 80.000 penggemar menyaksikan pertandingan sepak bola Prancis-Jerman.

Karena aksi teror Paris ini, Presiden Prancis Hollande yang sempat diungsikan dari Stadion Stade de France saat menonton pertandingan antara Jerman dan langsung menggelar rapat kabinet dan menyatakan agar semua perbatasan ditutup karena seluruh wilayah Prancis dalam keadaan siaga darurat.

Sejauh ini, Jumlah korban dalam sejumlah serangan di Kota Paris, Prancis terus bertambah. Seorang pejabat polisi mengatakan 11 orang tewas di sebuah restoran di Kota Paris dan sekitar 35 tewas di klub malam Bataclan, di mana penyanderaan juga masih berlangsung. Polisi mengatakan 100 orang disandera.

Grup militan ISIS mengaku bertanggungjawab atas teror Paris. Meski pengakuan mereka belum diketahui kebenarannya.

Atas insiden tersebut, Prancis pun memberlakukan hari berkabung demi menghormati para korban.

(Tnt/Ado/Nda)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.