Sukses

Korban Selamat Teror Paris: Ponsel Rusak Ini Menyelamatkanku ...

Padahal jika terkena serpihan bom teror Paris, luka yang dialami pemuda Prancis itu berpotensi mematikan.

Liputan6.com, Paris - Di balik horor teror Paris, terselip kisah mendebarkan dari salah satu korban selamat. Pria asal Prancis itu beruntung bisa berhasil terhindar maut dari amukan teroris di luar Stadion Stade de France, akibat serpihan bom tersangkut pada ponsel yang dipegangnya.

Padahal jika terkena pecahan bom itu, lukanya berpotensi mematikan.

Pemuda yang diidentifikasi sagai Sylvestre, baru saja selesai menelepon saat horor terjadi. Ia tanpa sadar berjalan menuju pembom bunuh diri yang  berdiri hanya beberapa kaki darinya.

"Ponsel ini yang terkena serpihan bom. Ini yang menyelamatkanku, jika tidak maka kepalaku terluka parah," kata Sylvestre seperti dikutip dari New York Daily News, Sabtu (15/11/2015).

"Waktu temanku menelepon, aku sedang menyeberang jalan dan berjalan lurus. Lalu tiba-tiba boom, terdengar suara seperti ledakan," ucapnya kepada Reuters setelah ledakan.

Kemudian, imbuh Sylvestre, beling dari bom yang meledak terbang ke arahnya dan menancap pada bagian belakang ponsel. Saat itu ia juga berupaya sekuat tenaga meninggalkan lokasi ledakan, meski sempat terjatuh.

Telepon genggamnya pun rusak, berlubang, framenya bengkok dan layar bagian depan hancur.

Ponsel milik korban selamat teror Paris. (Reuters)

Sylvestre terhindar maut dan selamat. Namun beberapa bagian bom menghantamnya di perut dan kaki. Ia lantas menunjukkan kepada reporter darah di kausnya akibat luka tersebut.

Teror Paris bermula Jumat malam, 13 November 2015. 3 orang penyerang menyerbu gedung konser Bataclan tempat band asal Amerika Serikat, Eagles of Death Metal, bermain di depan penonton yang penuh sesak. Mereka memberondongkan senjata dan melempar bahan peledak.

Serangan juga terjadi ketika 80.000 penggemar menyaksikan pertandingan sepak bola Perancis-Jerman.

Karena aksi teror ini, Presiden Prancis Hollande yang sempat diungsikan dari Stadion Stade de France saat menonton pertandingan antara Jerman dan langsung menggelar rapat kabinet dan menyatakan agar semua perbatasan ditutup karena seluruh wilayah Prancis dalam keadaan siaga darurat.

Sejauh ini, Jumlah korban dalam sejumlah serangan di Kota Paris, Prancis terus bertambah. Seorang pejabat polisi mengatakan 11 orang tewas di sebuah restoran di Kota Paris dan sekitar 35 tewas di klub malam Bataclan, di mana penyanderaan juga masih berlangsung. Polisi mengatakan 100 orang disandera.

Seperti ditulis The Guardian, polisi Prancis mengatakan 3 orang juga tewas dalam ledakan di luar Stade de France. (Tnt/Ado/Nda)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.