Sukses

Teror di Paris dan 'Hantu' Serangan Mumbai 2008

Serangan tersebut memiliki tingkat 'kecanggihan' taktik dan strategi yang tak pernah dilihat di area perkotaan, pascaserangan di Mumbai.

Liputan6.com, Jakarta - Jumat 13 November 2015 malam, horor mencekam Paris. Serangan teror dilancarkan ke 6 titik di seantero Ibu Kota Prancis itu. Lebih dari 150 orang tewas, mayoritas korban ada di gedung konser Bataclan.

Teror itu dianggap sebagai kekerasan paling mematikan yang terjadi di Paris setelah Perang Dunia II. Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Namun, menurut kelompok pelacak situs teroris, SITE Intelligence Group, sejumlah pendukung kelompok militan di Pakistan merayakan penyerangan di Paris.

Mereka menggunakan hashtag berbahasa Arab yang bisa diartikan menjadi, 'Paris on fire' dan 'Caliphate state strikes France'.

Menurut SITE, akun-akun media sosial para militan juga menyebarkan gambar-gambar serangan. Dan salah satu saluran pro-ISIS yang menuduh jet tempur untuk membom Suriah menuliskan, "Hari ini ia (Prancis) minum dari cangkir yang sama," demikian dimuat situs WGNTV. Sebuah idiom untuk 'pembalasan'.

Bukan Cara ISIS?

Michael Leiter, mantan direktur National Counterterrorism Center mengatakan, masih terlalu dini untuk menyatakan Al Qaeda, ISIS, atau yang lain, sebagai pihak bertanggung jawab atas serangan teror di Prancis.

Namun, kata dia, serangan tersebut memiliki tingkat 'kecanggihan' taktik dan strategi yang tak pernah dilihat di area perkotaan, pascaserangan teror di Mumbai, India, pada 2008.

Mengingatkan 'hantu' alias kenangan buruk serangan di salah satu kota besar di Negeri Gangga itu.

Serangan di Mumbai dilancarkan secara rapi dan relatif serentak pada November 2008.

10 teroris dari Lashkar-e-Taiba Pakistan melakukan 12 serangan penembakan dan pengeboman terkoordinasi selama 4 hari di seantero Mumbai.

Teror dimulai pada 26 November hingga 29 November 2008, menewaskan 164 orang dan melukai setidaknya 308 lainnya.

Sebanyak 8 serangan di antaranya terjadi di Mumbai Sematan, Chhatrapati Shivaji Terminus, Oberoi Trident, Taj Mahal Palace & Tower, Leopold Cafe, Cama Hospital, pusat perkumpulan Nariman House Jewish, Metro Cinema, dan di jalan kecil di belakang gedung Times of India building dan St Xavier's College.

Juga ada ledakan di Mazagaon, area pelabuhan, dan dalam taksi di kawasan Vile Parle.

"Ini akan jadi pengubah permainan, bagaimana Barat menanggapi ancaman itu," kata Leiter.

Sementara itu, senior intelijen Amerika Serikat kepada NBC News mengatakan, terkait level kecanggihan teror, serangan di Prancis diduga bukan cara ISIS. Lebih mengarah ke Al Qaeda. (Ein/Bob)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini