Sukses

PM Turnbull Puji Pengalaman Jokowi sebagai Wali Kota dan Gubernur

Jokowi menghargai kedatangan PM Australia ke Indonesia yang dipandang sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull. Sejumlah masalah bilateral, regional, dan multilateral dibahas dalam pertemuan kedua negara yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (12/11/2015).

"Di bidang bilateral, posisi geografis yang berdekatan serta intensitas hubungan kedua negara yang semakin tinggi tentu akan meningkatkan potensi gesekan di antaranya," ucap Jokowi dalam keterangan tertulis Tim Komunikasi Presiden.

Untuk itu, Jokowi menghargai kedatangan PM Australia ke Indonesia yang dipandang sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Presiden juga menyambut baik rencana pembukaan Konsulat Jenderal Australia di Makassar.

Kerja Sama Bilateral

Jokowi memandang penting pembentukan kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata. Hal itu didorong oleh nilai perdagangan dan investasi Australia ke Indonesia dan sebaliknya.

Menurut catatan, imbuh Jokowi, nilai investasi Australia di Indonesia mencapai US$ 647,3 juta dalam 226 proyek, sedangkan nilai investasi Indonesia di Australia sebesar US$ 13 juta. Nilai perdagangan tercatat US$ 10,6 miliar. Dan jumlah wisatawan Indonesia ke Australia sebanyak 68.119 orang dan sebaliknya jumlah wisatawan Australia ke Indonesia mencapai 1.098.989 orang.

"Sektor kerja sama yang mungkin dikembangkan adalah di bidang investasi infrastruktur, konektivitas, dan ketahanan pangan," ujar Jokowi.

Di samping itu, Jokowi juga mengusulkan untuk dilakukan promosi bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang pariwisata.

Sementara, PM Turnbul memuji pengalaman Presiden Jokowi yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Menurut Turnbull, pengalaman tersebut telah memberikan pemahaman mendalam kepada Jokowi untuk membangun infrastruktur di Indonesia.

PM Turnbull menyebutkan, Indonesia dan Australia menyadari adanya kesamaan antara Indonesia dengan bagian utara Australia. Kesamaan tersebut merupakan potensi besar bagi pengembangan kerja sama ternak sapi yang dapat dilakukan antara Indonesia dan Australia.

Dari sisi people to people contact, Jokowi memandang pentingnya peningkatan kerja sama di bidang pendidikan dan pertukaran budaya. Presiden sangat menghargai inisiatif New Colombo Plan yang dapat mendorong generasi muda Australia untuk belajar di Australia.

Di sisi berbeda, pemerintah Indonesia juga menawarkan Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) dan Dharmasiswa bagi pelajar Australia untuk belajar di Indonesia.

Regional dan Global

Di bidang regional, Presiden Jokowi menyambut baik rencana pertemuan Bali Process pada awal tahun 2016, guna membahas penyelundupan dan perdagangan manusia.

"Masalah ini merupakan masalah bersama yang melibatkan negara asal, transit, dan tujuan. Sehingga solusi yang harus dicari pun merupakan solusi bersama tanpa mengabaikan penghormatan hak asasi manusia," papar Jokowi.

Permasalahan Timur Tengah, khususnya berkembangnya radikalisme dan ISIS juga diangkat oleh Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Australia kali ini.

Jokowi pun mengajak Australia meningkatkan kerja sama dalam memerangi paham dan kelompok radikal melalui program-program deradikalisasi, pertukaran informasi dan kerja sama intelijen, serta penanganan Foreign Terrorist Fighters (FTF).

Mengenai masalah radikalisme, PM Turnbull memuji praktik keagamaan yang dilaksanakan di Indonesia. Hal tersebut sangat jelas menggambarkan bahwa kelompok-kelompok ekstrem sebenarnya tidak sesuai dengan ajaran dan pandangan Islam.

Pada bagian akhir, PM Turnbull menegaskan bahwa antara Indonesia dan Australia memiliki kesamaan visi. Yakni, visi untuk bekerja untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.

Adapun Indonesia merupakan negara Asia pertama yang dikunjungi oleh PM Turnbull setelah dilantik menjadi PM Australia ke-29 menggantikan Tony Abbott. (Ans/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini