Sukses

Kabut Asap Hilang, Demam Berdarah Ancam Warga Jambi

Hingga per 31 Oktober 2015, di Kota Jambi sudah ditemukan 455 kasus demam berdarah.

Liputan6.com, Jambi - Kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi selama 3 bulan lebih berangsur hilang akibat hujan. Kondisi itu tidak serta merta membuat warga Jambi aman. Pasalnya, wabah demam berdarah (DBD) kini mengancam warga Jambi seiring musim pancaroba di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi Ida Yulianti mengatakan pihaknya kini sedang melakukan persiapan pancaroba. Ke depannya, Dinkes Kota Jambi akan fokus pada pemberian bubuk abate yang dilakukan kader abate yang tersebar di 62 kelurahan. Bubuk abate berfungsi sebagai racun untuk membunuh jentik nyamuk.

Ia menyebut hingga 31 Oktober 2015 di Kota Jambi sudah ditemukan 455 kasus DBD. Kasus tertinggi terjadi pada Januari hingga Maret 2015. Sementara di Kecamatan Kotabaru adalah yang tertinggi endemis DBD. Jumlahnya mencapai 147 kasus.

Kemudian disusul 107 kasus di Kecamatan Jambi Selatan. Sementara di Kecamatan Telanaipura ada 58 kasus, Kecamatan Jelutung juga terbilang tinggi, yakni ada 58 kasus. Lalu ada Kecamatan Jambi Timur dengan 57 kasus. Sementara di kecamatan lain ditemukan ada 15 kasus dan 13 kasus.


"Pelayangan sebagai kecamatan terendah, yakni hanya ada 10 kasus," ujar Ida di Jambi, Rabu (11/11/2015)

Ida mengatakan angka kematian akibat DBD di Kota Jambi mencapai 8 orang pada 2015. Kasus terbanyak yang mengakibatkan kematian terjadi pada rentang Januari hingga Maret. Untuk 2014, di Kota Jambi terdapat 678 kasus dengan jumlah meninggal dunia 14 orang.

"Untuk ke depan akan dilakukan fogging, dilakukan di tingkat kecamatan dulu. Bila dinkes dimintai bantuan, kita siap untuk membantu. Kita sifatnya mem-back-up karena dana fogging telah diserahkan ke kecamatan masing-masing," ujar Ida.

Lebih lanjut Ida mengatakan dinkes nantinya melakukan fogging dengan fokus di kawasan yang ditemukan warga meninggal akibat DBD.

Ida juga mengimbau masyarakat Kota Jambi untuk segera membawa keluarganya ke puskesmas terdekat atau rumah sakit bila terkena demam tinggi tanpa penyebab.

"Kalau selama 3 hari panas tinggi tanpa ada penyebab, cepat bawa, biar ditangani oleh petugas medis," ujar Ida. (Nil/Rmn)**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.