Sukses

Ketum Alumni GMNI: Pancasila Menghadapi Proses Deideologisasi

Proses deideologisasi Pancasila dapat terlihat dengan semakin bergesernya nilai-nilai luhur yang terkandung dalam seluruh sila Pancasila.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Ahmad Basarah menilai, Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa, tengah mendapat ancaman serius dari berbagai paham. Khususnya individualisme dan liberalisme.

Ancaman terhadap Ideologi Bangsa yang berjalan dengan semangat Trisakti tersebut, menurut Basarah, tidak hanya datang dari luar negeri, namun dari dalam negeri pun ideologi ini mulai digerus.

"Di bidang ideologi, saat ini kita dihadapkan oleh berbagai tantangan dan ancaman ideologis dari dalam dan luar negeri. Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara kita tengah menghadapi proses deideologisasi," ujar Basarah saat menyampaikan pidato Pengukuhan Pengurus DPP PA GMNI masa bhakti 2015-2020 di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (10/11/2015) malam.
 
Wasekjen PDI Perjuangan ini menjelaskan, proses deideologisasi Pancasila tersebut dapat terlihat, dengan semakin bergesernya nilai-nilai luhur yang terkandung dalam seluruh sila Pancasila.


Nilai individualisme dan liberalisme, lanjut Basarah, saat ini telah ditransformasikan secara terstruktur, sistematis, dan massif. Seolah harus diterima sebagai standar nilai baru yang terbaik dalam pembangunan sistem politik, ekonomi, dan budaya di Tanah Air.
 
"Nilai-nilai dalam Pancasila bahkan seolah-olah dianggap usang, tidak up to date dan karenanya kehilangan relevansinya terhadap upaya menyelesaikan berbagai persoalan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan," kata dia.

Basarah pun menegaskan, sebagai organisasi gerakan alumni mahasiswa, GMNI akan tetap berkomitmen berada di garda terdepan dalam mewujudkan cita-cita masyarakat Pancasila melalui jalan Trisakti.

Karena itu, kata Basarah, diperlukan langkah-langkah revolusioner untuk kembali kepada jalan ideologi Pancasila melalui haluan politik Triskati. "Dengan cara membangun kembali revolusi mental bangsa Indonesia, agar memperoleh kembali kepercayaan diri untuk membangun suatu sistem politik yang berdaulat."

"Juga merancang dan mengelola sistem ekonomi yang bertumpu kepada kekuatan dan kemandirian bangsa sendiri. Serta membangun dan mengembangkan sistem budaya yang bersumber dari nilai-nilai dan kepribadian Bangsa Indonesia sendiri," pungkas Basarah. (Rmn/Dan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini