Sukses

4 Keanehan Kasus Kematian Mahasiswi UNJ di Cianjur

Entah angin apa yang membangkitkan keberanian Delea, mahasiswi UNJ itu, menembus hamparan aspal dari Jakarta menuju Cianjur.

Liputan6.com, Jakarta - Batin ‎Dadan Gandara tak tenang. Hatinya yang tengah bersedih kehilangan putri tercinta diliputi rasa curiga.

Delea Nur Alvita, putri Dadan yang masih duduk di semester V Fakultas Teknik Jurusan Tata Rias, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal di lokasi yang jauh dari tempat tinggalnya. Jenazahnya ditemukan pada 8 November 2015.

Berita duka itu didengar Dadan dan keluarga setelah beberapa hari mereka mencari gadis 20 tahun tersebut.

"‎Sudah ketemu, tapi sudah enggak ada (meninggal dunia). Katanya akibat kecelakaan," kata Dadan saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Selasa (10/11/2015).

Delea ditemukan tak bernyawa di Cianjur, Jawa Barat. Dadan tak habis pikir bagaimana anaknya bisa membawa motor sampai ke sana. Padahal, Delea belum mahir betul mengendarai sepeda motornya.

Tak cuma itu, masih ada sejumlah pertanyaan yang mengusik benak sang ayah. Berikut sejumlah keanehan di balik tewasnya mahasiswi UNJ tersebut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Belum Mahir Naik Motor

Entah angin apa yang membangkitkan keberanian Delea menembus hamparan aspal dari Jakarta menuju Cianjur. Padahal sebelum ditemukan tewas, Delea terakhir diketahui berada di kolam renang Arcici Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam, 7 November 2015.

Sang ayah, Dadan, mengaku tidak pernah mengizinkan anaknya membawa motor sendiri ke jalan raya, apalagi perjalanan jauh.

Delea hanya diizinkan membawa motor saat mengajar les renang. Itu pun karena lokasi kolam renang tidak terlalu jauh dari tempat kosnya di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.

"Saya enggak habis pikir, dia kan belum bisa membawa motor secara mahir," tutur Dadan.

"Biasanya kalau sekadar antarkompleks ‎sih enggak masalah. Tapi kalau untuk ke luar jalan raya saya enggak kasih izin. Itu juga saya izinkan bawa motor cuma dari kosnya ke tempat les ngajar (renang)," katanya.

Hal ini pun diakui oleh penjaga kos yang ditempati oleh mendiang Delea, yakni Nova (47).

Menurut Nova, Delea memang biasa membonceng rekannya selama beraktivitas dan juga kuliah. Dia mengatakan, baru 2 hari lalu Delea dibelikan sepeda motor oleh sang ibunda.

"Motornya baru Kamis tanggal 5 (November) kemarin baru diantar ke sini sama omnya," ujar Nova.

3 dari 5 halaman

Malam

Selain belum mahir mengendarai sepeda motor, ada keanehan lain di balik kasus kematian mahasiswi UNJ tersebut. Hingga ditemukan tewas, keberadaan Delea terakhir kali terlacak di kolam renang Arcici Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada 7 November 2015.

Saat itu jam menunjukkan pukul 21.00 WIB. Mungkinkah gadis yang belum mahir mengendarai sepeda motor itu nekat melakukan perjalanan jauh, apalagi ketika malam?

Seperti diceritakan sang ibunda, Kania Aprianti (43) ketika dihubungi Liputan6.com pada Senin, 9 November 2015.

"Ceritanya Sabtu malam dia kan suka ngajar renang, terus dia masih ada kontak dengan saya antara jam 8-9 an. Dia bilang lagi di kolam renang. Dia kuliah di UNJ, jadi dia ngekos di daerah situ. Tapi ditelepon kembali setelah jam 9 lost contact," tutur Kania.

Menurut Kania, anaknya yang saat ini duduk di semester 5 itu biasanya selalu menjaga komunikasi dengan ibunya. Delea pun dikenal terbuka dalam masalah teman pria kepada keluarganya.

"Ini enggak biasa, dia enggak biasa lost contact sama ibunya. Dia punya pacar, tapi di Bandung. Ini juga pacarnya nyariin," ucap sang ibunda.

4 dari 5 halaman

Laki-laki Misterius

Keanehan lain kasus kematian Delea kembali diungkapkan sang ibunda, Kania. Dia bercerita, saat putrinya hilang kontak pada 7 November 2015, pihak keluarga mendatangi kolam renang tempat Delea terakhir kali terlacak.

Berdasarkan keterangan petugas kolam renang, Delea malam itu didatangi seorang pria misterius. Laki-laki itu usianya ditaksir sekitar 30 tahun. Pria tersebut bermaksud mendaftar jadi anak didik renang Delea.

"Tadi kami menelusuri ke kolam renang, jam segitu dia berbincang dengan lelaki usia sekitar 30 tahun. Dia nego harga katanya mau les renang. Itu kata petugas kolam renangnya," kata Kania dengan suara lirih.

Petugas kolam renang itu, ujar Kania, menerangkan akhirnya Delea pulang dengan pria asing tersebut. Delea pun terlihat menurut seperti dihipnotis. Anak didik Delea kebanyakan ibu-ibu dan anak kecil, sehingga ia semakin khawatir dengan ketidakbiasaan anaknya ini.

"Tahu-tahu kok pria itu pulangnya sama Lea. Dia biasanya ngajar ibu-ibu, kok. Kami aneh, kok dia kayak terhipnotis. Dia kan mengajar di situ ada klub renangnya," ujar Kania.

5 dari 5 halaman

Luka 2 Sisi

Sementara itu, sang ayah, Dadan mengungkapkan kecurigaan lain yang mengganjal benaknya. Dia tak yakin sang putri tewas akibat kecelakaan tunggal.

Kecurigaan Dadan muncul setelah foto kondisi kendaraan Delea pasca-kecelakaan yang ‎beredar di media terlihat mengalami kerusakan cukup parah. Juga luka-luka yang dialami sang putri.

"Saya melihat foto kendaraan di salah satu media. Apa mungkin kalau kecelakaan tunggal, ban dan shockbreaker depan sampai patah? Apa mungkin lukanya sampai 2 sisi?" kata Dadan mengungkapkan isi hatinya.

Karena itu Dadan meminta kepolisian mengusut kecelakaan tersebut hingga tuntas. Sebab dia masih merasa janggal dengan penyebab kecelakaan yang menimpa Delea.

"Kalau logika orang normal apakah ini memang kecelakaan tunggal? Saya kok punya asumsi Delea mengalami tabrak lari," tutur Dadan. (Ndy/Ans)**

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini