Sukses

JK: Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Rutin Tiap Tahun

Presiden Joko Widodo telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada sejumlah tokoh Indonesia di Istana Negara.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemberian gelar oleh pemerintah kepada sejumlah warga negara Indonesia yang dianggap pantas menyandang gelar tersebut rutin dilakukan tiap tahun.

"Ya, itu kan rutin setiap menjelang Hari Pahlawan, 10 November," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (5/11/2015).

Menurut JK, gelar tersebut hanya diberikan kepada orang-orang yang pantas. Mereka yang mendapat gelar tersebut pastilah orang yang pernah berjasa bagi bangsa dan negara.

"Itu diputuskan melalui usulan dari daerah-daerah tentang siapa yang pantas menjadi pahlawan nasional sesuai kriteria yang ada," ujar dia.

Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada sejumlah tokoh Indonesia di Istana Negara, yakni mantan Ketua PB Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo, pahlawan Perang Puputan Bali yang juga Raja Badung I Gusti Ngurah Made Agung.

Ada juga pendiri Korps Brimob Komjen Pol M. Jasin, Inisiator Kerapatan Gereja Protestan Minahasa Sulawesi Utara Bernard Wilhem Lapian, dan pendiri Kosgoro Mas Isman.

Presiden Jokowi juga direncanakan akan memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di Surabaya. Tidak hanya itu, ia juga akan membuka laga sepak bola Piala Sudirman yang akan digelar di Malang, Jawa Timur, Selasa, 10 November 2015.

"Ada permintaan agar Presiden hadir dalam pembukaan yang kemungkinan dibuka di Malang pada 10 November," ujar Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 4 November kemarin.

Terkait rencana Jokowi menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pahlawan di Kota Surabaya, Pramono menyebut ini merupakan kali pertama seorang presiden memperingati hari bersejarah di Kota Pahlawan.

"Ini‎ pertama kalinya dalam peringatan Hari Pahlawan di Kota Pahlawan. Sedangkan di Jakarta yang akan menjadi inspektur upacara adalah Pak JK," ujar Pramono. (Dms/Sun)**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.