Sukses

Cegah Celaka, Penerbangan Inggris ke Sharm el-Sheikh Disetop

Perintah penghentian operasi sementara itu diberlakukan mulai Rabu 4 Oktober 2015 waktu setempat, setelah pesawat Rusia jatuh.

Liputan6.com, London - Pemerintah Inggris menyetop seluruh penerbangan menuju Inggris dari kawasan resor wisata Sharm el-Sheikh, Mesir. Langkah tersebut dilakukan guna mencegah peristiwa celaka serupa yang dialami pesawat Rusia Metrojet pada 31 Oktober 2015.

Perintah penghentian operasi sementara itu diberlakukan mulai Rabu 4 Oktober 2015 waktu setempat. Sebab dikhawatirkan ada kemungkinan besar pesawat jatuh Rusia akibat keberadaan alat peledak.

"Keputusan itu diambil setelah para ahli melakukan penyelidikan atas keamanan bandara," kata Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond seperti dikutip dari BBC, Kamis (5/11/2015).

Kantor perdana menteri Inggris, Downing Street, menjelaskan seluruh penerbangan dari destinasi wisata di Mesir dengan tujuan Inggris terkena dampak penundaan.

Langkah tersebut ditempuh untuk memungkinkan pihak keamanan Inggris mengkaji pertimbangan keamanan. Selain itu, pejabat bekerja dengan otoritas Mesir untuk menerapkan prosedur darurat guna melakukan screening dan keamanan tambahan di tempat wisatawan Inggris terbang pulang dengan selamat.

"Kami ingin menekankan bahwa ini adalah langkah kami untuk berjaga-jaga, kami bekerja sama dengan berbagai maskapai penerbangan terkait pendekatan ini," kata seorang juru bicara Downing Street.

"Kami menyimpulkan ada kemungkinan signifikan bahwa kecelakaan yang disebabkan oleh bahan peledak di dalam pesawat." AS juga mengatakan intelijen meyakini pesawat itu terbang membawa bom.

Saat ini ada sekitar 20.000 warga negara Inggris di Sharm el-Sheikh, dimana sekitar 1.000 lainnya adalah penduduk lokal.

Tim ahli penerbangan Inggris kini dilaporkan telah bertolak ke Mesir untuk meninjau pengaturan keamanan di bandar udara Mesir. Mereka diperkirakan akan merampungkan penyelidikan di sana hari itu juga.

Pesawat Airbus 321 milik perusahaan Rusia, Metrojet, jatuh di Sinai pada Sabtu lalu 31 Oktober. 224 orang yang ada di dalamnya tewas.

Sebagian besar dari korban kecelakaan pesawat itu adalah turis Rusia yang hendak pulang dari Sharm el-Sheikh, Mesir menuju St Petersburg, Rusia.

Kini puing-puing pesawat dan kotak hitam yang sudah dievakuasi tengah diselidiki pihak berwenang untuk mengetahui penyebab pesawat jatuh.

Kelompok militan ISIS mengklaim bahwa kelompok itu sebagai dalang peristiwa pesawat Rusia jatuh. Namun Mesir menepis pengakuan tersebut dengan menyebutnya sebagai propaganda. (Tnt/Rie)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.