Sukses

Pilkada: Repot Tapi Harus?

Pada sesi kedua debat calon presiden, Kamis (2/7) malam, moderator Dr. Pratikno, mengajukan pertanyaan seputar keberadaan dan manfaat pilkada. Termasuk soal politisasi birokrasi.

Liputan6.com, Jakarta: Masih pada sesi kedua debat calon presiden, Kamis (2/7) malam, moderator Dr. Pratikno, mengajukan pertanyaan seputar keberadaan dan manfaat pemilihan kepala daerah,  termasuk soal politisasi birokrasi.

Menurut Jusuf Kalla,  yang diberi giliran pertama, pilkada adalah keharusan demokrasi. Yang menjadi masalah, ada ratusan daerah tingkat dua dan puluhan tingkat satu. Solusi JK, "Digabung atau disatukan supaya tidak merepotkan." Soal politisasi birokrasi, dibutuhkan pemimpin yang bersih dan mandiri agar hal itu bisa dihindari.

Pada giliran berikutnya, Megawati Sukarnoputri mengatakan, sudah 30 tahun lebih rakyat tak pernah diajak menentukan pemimpinnya. Pilkada adalah adalah alat berdemokrasi. Masalahnya apakah rakyat sudah sadar betul dengan semua hal-hal yang harus mereka ikuti tersebut. Karena itu, "Mari kita didik rakyat," kata Megawati.

SBY mengaku pernah mendengar soal politisasi birokrasi. Menurut dia, "Kembalikan saja semua itu ke peraturan yang berlaku."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.