Sukses

Kemensos Siapkan Rumah untuk Orang Rimba Jambi

Kementerian Sosial akan menyiapkan rumah sebagai hunian tetap bagi Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi yang kini turut menjadi korban asap.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sosial akan menyiapkan rumah sebagai hunian tetap bagi Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi yang kini turut menjadi korban kabut asap. Hal ini dilakukan karena suku yang sering dipanggil Orang Rimba itu setuju untuk hidup menetap.

"Lahan disiapkan oleh daerah, rumah oleh Kemensos, juga infrastruktur di-support oleh PU (Kementerian Pekerjaan Umum)," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Jakarta, Minggu (1/11/2015).

Khofifah mengaku sudah mendapatkan komitmen dari Bupati Merangin yang berjanji menyiapkan 1.000 hektare lahan untuk Orang Rimba. Masing-masing keluarga akan mendapatkan dua hektare. Sehingga tanah tersebut bisa dibagikan untuk 500 kepala keluarga (500).

"Saya minta paling tidak awal Desember 2015 saya sudah bisa melihat dimana lokasi itu. Saya sudah ketemu juga perwakilan dari 4 tumenggung, ketika saya sampaikan bahwa kalau disiapkan lahan oleh pemerintah kabupaten apakah mereka siap untuk mendapatkan hunian tetap, ternyata alhamdulillah mereka siap," ujar Khofifah.

Sementara itu di Sarolangun, Jambi, Suku Anak Dalam sudah membuat tenda tanpa dinding di sekitar rumah-rumah mereka yang sekarang sedang dibangun. Mereka belum menggunakan rumah tersebut sebagai hunian melainkan rumah singgah karena Suku Anak Dalam masih sering kembali ke hutan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menemui Suku Anak Dalam di Sarolangun Jambi yang tinggal di tenda-tenda di kebun sawit. Saat bertemu, Jokowi bertanya keediaan mereka untuk tinggal di dalam rumah dan meninggalkan gaya hidup nomaden.

Mereka pun mengaku bersedia meninggalkan hidup nomaden dan tinggal di dalam rumah. Tapi ada syaratnya.

"Mau, tapi dengan syarat-syarat rumahnya jaraknya agak jauh, lalu ada lahan. Sudah nanti disiapin, Bu Menhut sudah nyiapin, Pak Bupati, Pak Gubernur. Nanti yang mengenai rumahnya diurus Mensos," kata Jokowi pada 30 Oktober 2015. (Ant/Ndy/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini