Sukses

JK Berserah Hadapi Bencana Kabut Asap

Niat pemerintah untuk melakukan rekayasa cuaca demi mendatangkan hujan gagal.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengklaim upaya pemerintah untuk memadamkan bencana asap yang melanda sejumlah daerah sudah maksimal. Meski begitu, dia mengakui, upaya maksimal tersebut belum membuahkan hasil.

Agar upaya itu sukses, kata dia, maka pemerintah berserah pada Tuhan dalam menghadapi musibah tersebut.

"‎Kalau upaya sudah maksimum maka doalah yang mendorong usaha maksimum agar tercapai," kata JK di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (1/11/2015).

Bencana kabut asap yang sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir tidak bisa dipadamkan tanpa hujan. Niat pemerintah untuk melakukan rekayasa cuaca demi mendatangkan hujan pun gagal karena ketidaktersediaan awan untuk disemai dengan garam.

Beberapa hari lalu, hujan sempat turun. Namun, turunnya hujan itu tidak lama. Karena itu JK berinisiatif untuk mengadakan salat istisqo atau salat minta hujan ini.

"‎Hujan buatan itu hanya mempercepat awan itu menjadi hujan. Tidak bisa menciptakan hujan sendiri, hanya mendorong awan menjadi hujan. Kalau asap tidak bisa jadi hujan. Insya Allah kalau sudah ada awan bisa‎," jelas mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tobat

Sebelumnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin juga meminta para jemaah sungguh-sungguh berdoa agar Allah SWT menurunkan hujan.

"‎Kita harus ikhtiarkan, mudah-mudahan Allah kabulkan doa kita, menurunkan hujan sehingga Tanah Air kita bisa dibasahi hujan dan mudah-mudahan kehidupan kembali berjalan seperti sedia kala‎," kata Lukman.

‎Sebelumnya Kementerian Agama juga sudah melaksanakan Salat Istisqo pada 11 September lalu. Salat Istisqo ini, lanjut Lukman, merupakan inisiatif dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Beliau (JK) meminta kita semua untuk kembali selenggarakan Salat Istisqo meski di beberapa tempat sudah turun hujan, tapi sifatnya masih sporadis," ‎ujar dia.

Politisi PPP ini menyampaikan agar masyarakat bertobat dan meninggalkan dosa maksiat. Hal itu perlu dilakukan agar Indonesia dapat mengatasi ujian Allah.

"Kemaksiatan selama ini harus kita akhiri, juga perilaku yang tidak baik. Kita lakukan tobat, sehingga yang jadi musibah atau ujian Allah bisa segera diakhiri," tandas Lukman.

Salat ini dimulai pukul 07.00 WIB. Hadir pula sejumlah menteri Kabinet Kerja yakni Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Hadir pula‎ Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta Romarhumuziy.

Salat Istisqo ini dipimpin oleh Imam H Hasanuddin Sinaga dengan Khotib Ketua MUI KH Ma'ruf Amin. (Ndy/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.