Sukses

Awal Oktober 2015, Leopard Juga Teror Mall Alam Sutera

Namun, bom itu tidak meledak.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya dan Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap Leopard Wisnu Kumara, bomber Mall @ Alam Sutera. Dia ternyata tidak hanya 3 kali meneror mal tersebut.

Ahli IT tersebut mengaku pernah meneror mal itu pada awal Oktober 2015.

"Sekitar tanggal 10-an bulan ini di WC kantin," ungkap Leopard kepada Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti, dalam video yang diperoleh Liputan6.com, Kamis (29/10/2015).

Namun, menurut Leopard, bom itu tidak meledak.

Awalnya, pria berusia 29 tahun itu sudah mengurungkan niat untuk tidak meneror Mall Alam Sutera, seperti Juli 2015. Namun, ia mengaku teringat utang-utangnya.

"Tapi saya berubah pikiran. Awalnya, saya mau berhenti, udah enggak mau pasang lagi. Tapi saya kepikiran utang. Ya mau enggak mau saya harus... tunggu duit itu sampai cair dari Alam Sutera," jelas Leopard.

Baca Juga

Toko Kimia

Leopard mengaku telah membuat 5 bom. Peledak pertama diletakkan di Foodhall 6 Juli 2015. Bom kedua di toilet pengunjung. Bom ketiga di toilet kantin karyawan sama dengan bom keempat yang meledak 28 Oktober 2015.

Kepada Krishna, dia mengaku mendapatkan bahan pembuat bom dari sebuah toko.

"Dari toko kimia," tukas Leopard.

Pemerasan

Dia menggunakan bom tersebut untuk memeras manajemen Mall @ Alam Sutera. Kepada pihak mal, dia meminta uang Rp 300 juta dalam bentuk bitcoin atau uang elektronik.

"Dia sempat kirim e-mail atau surat elektronik ke manajeman Alam Sutera, mengancaman dan meminta uang Rp 300 juta," kata Tito saat menggelar konferensi persnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (28/10/2015).

Pada e-mail itu, Leopard menggunakan nama Anonymous. E-mail itu dikirim beberapa saat sebelum bom 9 Juli 2015.

Seminggu setelah bom 9 Juli 2015 meledak, akhirnya pihak Alam Sutera mengirimkan uang sebesar Rp 750 ribu dalam bentuk bitcoin.

Leopard memilih Mall @ Alam Sutera karena mal itu dekat dari rumah pelaku. Selain itu, Leopard menganggap mal tersebut lebih mewah dari pusat perbelanjaan lainnya di Tangerang, Banten. (Bob/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini