Sukses

Megawati Tagih Janji SBY

Menurut Megawati, SBY mempunyai utang kepadanya saat masih menjadi presiden.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menagih janji Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY saat masih menjadi Presiden RI. Hal tersebut disampaikannya saat memberikan pidato pada bedah buku "Revolusi Pancasila" di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta.

Menurut Megawati, SBY mempunyai utang kepadanya.

"Saya mau nagih janji sama Pak SBY, di mana 1 Juni dijadikan hari libur nasional. Tapi sampai hari ini pun boro-boro (belum dijadikan)," ujar Megawati di Jakarta, Selasa (27/10/2015).

Dia mengatakan 1 Juni, saat Presiden pertama RI Sukarno membacakan Pancasila, bisa menjadi momen perekat bangsa ketika dijadikan hari libur nasional.

"Itu kan perekat bangsa ini. Kok enggak ada yang berani. Sebetulnya ini kenapa ya?" tukas Mega.

Dia mempertanyakan penyebab dari ingkar janji SBY tersebut. Dia bertanya-tanya penyebabnya lantaran Pancasila dibuat Sukarno atau tidak.

"Apa yang dibuat Bung Karno? Tapi jika tidak dibuat Bung Karno, apakah mau juga. Ini aneh," pungkas Mega.

Bukan rahasia, hubungan SBY dan Megawati kurang harmonis. Sebut saja ketidakhadiran Megawati pada pelantikan SBY-Boediono sebagai Presiden 2009-2014.

Pada Mei 2015, SBY pernah mengutarakan keinginan 'berdamai' dengan Megawati. Kicauannya ini diunggah sebelum pelaksanaan kongres Partai Demokrat.

"Semoga ini menjadi langkah baik bagi terjalinnya silaturrahim yg lebih dekat antara Ibu Megawati & PDIP dgn kami & PD di masa depan. *SBY*," tulis mantan Menkopolhukam tersebut dalam akunnya @SBYudhoyono, 8 Mei 2015.

"Sungguh indah jika konstituen Ibu Megawati & konstituen saya tidak terus "berjarak" & bisa bersatu demi kepentingan bangsa & negara. *SBY*," lanjut dia. (Bob/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.