Sukses

TNI Siapkan Kapal Perang Evakuasi Korban Asap Jadi Terpopuler

Selain itu, berita tersohor lainnya terkait kabar pesan berantai adanya udara beracun yang mengancam warga Riau.

Liputan6.com, Jakarta - TNI Angkatan Laut telah menyiapkan dua kapal perang untuk tempat evakuasi korban asap terutama balita dan anak-anak di provinsi Sumatera dan Kalimantan. Dua kapal itu adalah kapal rumah sakit KRI dr. Suharso-990 dan KRI Banda Aceh-593.

Berita tersebut menjadi terpopuler sepanjang Jumat 24 Oktober 2015. Selain itu, kabar tersohor lainnya terkait pesan berantai adanya udara beracun yang mengancam warga Riau.

Berikut 5 berita paling terfavorit yang dihimpun Liputan6.com, Sabtu (24/10/2015):

1. TNI AL Siapkan Kapal Perang untuk Evakuasi Korban Asap

Dua kapal perang milik TNI disiagakan untuk mengevakuasi korban asap di Sumatera dan Kalimantan. Evakuasi tersebut diutamakan bagi anak dan balita.

"Kami akan menyediakan kapal ini sebagai tempat tinggal sementara, khususnya anak-anak dan balita, setidaknya sampai kondisi udara membaik," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI M. Zainudin, dalam siaran persnya, Jumat 23 Oktober 2015.

Evakuasi dengan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) itu dilakukan apabila Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di daerah terdampak kabut asap sudah mengkhawatirkan sehingga upaya lain tak dapat ditempuh.

Selengkapnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Udara Beracun

2. Pesan Berantai Udara Beracun di Riau Bikin Warga Panik

Pesan berantai dari BlackBerry Mesengger dan postingan sebuah foto di jejaring sosial Facebook membuat masyarakat Kota Pekanbaru, Riau, geger. Pasalnya pesan itu berisi yang menyatakan udara di Riau beracun dan bisa mematikan kalau dihirup.

Pesan itu berbunyi "Diharapkan seluruh Masyarakat Riau untuk tidak keluar rumah pada pukul 13.00 WIB-15.00 WIB hari ini. Gas karbondioksida yang levelnya sangat berbahaya (beracun) akan sampai di Provinsi Riau pada jam tersebut. Mohon yang mengetahui informasi ini tetap di rumah. Dan mohon info ini disebarkan kepada sanak keluarga. Terima Kasih".

Kepanikan warga bertambah karena pesan itu mengatasnamakan Pemerintah Provinsi Riau. Sementara foto yang diposting juga memakai logo Pemerintah Bumi Lancang Kuning.

Selengkapnya.

3. Risma Jadi Tersangka, Begini Reaksi PDIP

Kabar mantan Walikota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma sebagai tersangka ‎oleh Polda Jawa Timur, mengagetkan banyak pihak, terutama dari PDI Perjuangan. Risma ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus penyalahgunaan wewenang pemindahan kios di Pasar Turi, Surabaya.

"Saya lagi cari informasi, mudah-mudahan tidak benar itu," ujar Ketua DPP PDIP Bidang Hukum Trimedya Pandjaitan ‎saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (23/10/2015).

Hal senada juga disampaikan politisi senior PDIP, Aryo Bimo. Dirinya mengaku belum mendengar informasi terkait status tersangka yang dialami kader terbaik PDIP itu. "Saya belum dengar," jawab Aryo singkat.

Selengkapnya.

3 dari 3 halaman

Kasus Risma Dihentikan

4. Kapolri: Penyidikan Kasus Risma Dihentikan Bulan Lalu

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan pihaknya sudah menerima informasi terkait status tersangka mantan Walikota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma.

Sepengetahuan Badrodin, penyidikan kasus dugaan penyalahgunaan wewenang terkait pemindahan kios pembangunan di Pasar Turi, Surabaya telah dihentikan Polda Jawa Timur.

"Jadi informasi sementara sekitar sebulan yang lalu, penyidikannya sudah dihentikan. Tapi kok ini bisa ramai lagi, saya enggak tahu nih," ucap Badrodin saat dihubungi di Jakarta, Jumat (23/10/2015).

Mantan Kapolda Jawa Timur ini memastikan, pihaknya akan mengonfirmasi langsung terkait status tersangka politikus PDI Perjuangan itu.

Selengkapnya.

5. Ahok: Tak Perbaiki Bus, Operator Transjakarta Kita Kerjai Saja

Kondisi bus Transjakarta saat ini sangat memprihatinkan. Meskipun banyak bus baru terus berdatangan, itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bus. Masalahnya, para operator rupanya tidak mau memperbaiki bus mereka.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah mengetahui siasat para operator bus yang bandel dan tak mau memperbaiki atau memperbaharui armadanya. Namun begitu, pria yang karib disapa Ahok itu punya cara yang bisa memaksa para operator untuk terus meremajakan armada busnya.

"Ini masalah kan kontrak-kontrak lama dengan operator lama. Mereka tuh kita mau stop, dia pikir kita enggak berani kan. Ya sudah kita kerjain aja, tanda kutip ya, Dishub tindak tegas aja," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (23/10/2015).

Kondisi Jakarta yang tidak memiliki cukup bus terus dimanfaatkan sebagai alasan para operator untuk tidak memperbaiki bus mereka. Sehingga sampai saat ini bus Transjakarta terkesan tidak terawat.

Selengkapnya.

(Ali/Dms)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.