Sukses

Wakil PM Malaysia: Tak Adil Salahkan Indonesia soal Kabut Asap

Malaysia telah memberikan saran tentang bagaimana mengatasi kebakaran hutan dan lahan kepada pemimpin Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Malaysia menyatakan tidak akan menekan Indonesia terkait masalah kabut asap yang menyelimuti wilayahnya. Hal ini lantaran Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk mengatasi masalah itu.

Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Ahmad Zahid menilai, tidak adil untuk menyalahkan Indonesia atas masalah kabut asap. Menurutnya, pemerintah Indonesia sudah berusaha keras hingga meminta bantuan dari sejumlah negara untuk memadamkan kebakaran yang melanda sejumlah kawasan di Sumatera dan Kalimantan.

"Ini tidak adil bagi kita untuk menyalahkan Indonesia. Sebaliknya, kita harus membantu mereka untuk mengatasi masalah ini yang merupakan masalah lintas batas," kata Ahmad Zahid yang Liputan6.com kutip dari straitstimes.com, Sabtu (24/10/2015).

Ahmad Zahid menambahkan, ia telah memberikan saran tentang bagaimana mengatasi kebakaran hutan kepada pemimpin Indonesia.

Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemerintah Indonesia tidak akan menyerah memadamkan api secara cepat. Pemadaman tersebut terus berjalan hingga sampai api benar-benar musnah.

"Pemadaman jalan terus. Jangan salah, kami tadi sudah melihat pemadaman dengan pesawat BE200 sangat efektif di Ogen Komering Ilir (OKI)," kata Luhut usai‎ rapat koordinasi di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat 23 Oktober 2016.

Luhut menambahkan, pemerintah tak akan menyerah untuk memadamkan kebakaran hutan. Namun, dia tak bisa memberi target kapan pemadaman bisa kelar dilakukan.

"Tak ada kata menyerah. Tapi target kita tak selesai dua minggu," ucapnya.

Bahkan, lanjut Luhut, target yang sudah ditetapkan, sampai hujan turun sehingga pemadaman kebakaran bisa dilakukan secara menyeluruh. Karena itu, dia juga berharap hujan bisa segera turun.

"Kami berharap dengan hujan. Karena hujan bisa menetralisasi lahan gambut sampai ke bawah," tukas Luhut. (Ali/Dms)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.