Sukses

Jambore di Tengah Kabut Asap, Ribuan Peserta Sesak Nafas

Ribuan peserta merasa sakit pada hidung dan pusing.

Liputan6.com, Jambi - Peserta Jambore Pramuka Kwarcab VII di Kabupaten Merangin, Jambi mengalami sesak nafas. Kegiatan pramuka yang berlangsung pada Kamis 22 Oktober 2015 yang diikuti seribu lebih peserta Pramuka digelar di tengah kabut asap yang cukup tebal.

"Bagaimana tidak sesak, selain panas, kabut asap kian tebal. Lama-lama kami kesulitan bernafas," ujar Dika, salah seorang peserta Pramuka dari Kecamatan Renah Pembarap, Jumat (23/10/2015).

Menurut dia, selain merasa sesak bernafas, beberapa peserta lain juga merasa sakit pada hidung serta pusing. Akibatnya, sejumlah peserta memilih beristirahat saat kegiatan digelar karena tidak tahan dengan kondisi cuaca dan asap. Kegiatan Jambore itu sendiri digelar diBumi Perkemahan Surya Yuka Tarma di jalur dua Kodim 0420/Sarko sejak Kamis 22 Oktober 2015 kemarin.

"Seharusnya panitia bisa menyediakan masker untuk peserta," ujar Egi salah seorang peserta lain dari Kecamatan Pamenang.

Melihat banyaknya peserta yang menderita sesak nafas, Bupati Merangin, Al Haris yang berada di lokasi langsung memerintahkan pihak Dinas Kesehatan Merangin mengambil dan membagikan stok masker kepada para peserta Jambore."Kita sudah perintahkan Dinas Kesehatan Merangin untuk membagi masker," ujar Al Haris.

Kabut asap di Provinsi Jambi melanda hampir seluruh wilayah di 11 kabupaten/kota di daerah itu. Selain Merangin, kawasan paling parah berada di bagian timur Jambi yang banyak terdapat lahan gambut yakni Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur serta Kabupaten Muarojambi.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, memasuki Oktober 2015, akibat kabut asap yang melanda selama 3 bulan terakhir menyebabkan 90 ribu lebih warga Jambi menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Tak hanya itu saja, penderita diare akibat kekeringan dan kelangkaan air juga meningkat di Provinsi Jambi. (Nil/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.