Sukses

Susah Jika Tim Sukses Protektif

Ada keinginan untuk membuat debat calon wakil presiden, Selasa (23/6) malam, lebih menarik. Tapi, ide-ide perubahan dipatahkan tim sukses kandidat.

Liputan6.com, Jakarta: Ada cukup banyak cerita di balik acara debat calon wakil presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Studio SCTV, Senayan City, Selasa (23/6). Produser Eksekutif Liputan 6 Adi Prasetya, yang terlibat sejak awal dalam produksi acara, bercerita bahwa debat kali ini ingin dibikin lebih menarik daripada debat capres pekan silam.

Masalahnya, ada cukup banyak pihak yang harus diyakinkan bahwa perubahan itu harus dilakukan. Liputan 6 SCTV, sebagai tuan rumah, menginginkan agar moderator bisa mendalami sebuah pertanyaan. Tapi, hampir semua tim sukses cawapres menolak. Alasannya, "Kalau boleh mendalami pertanyaan, bukan moderator namanya, melainkan pembahas," kata mereka.

Juga ada usulan agar para cawapres bisa saling bertanya. Tapi, tim sukses agaknya lebih nyaman dengan format sebagaimana debat capres putaran pertama. "Mereka terkesan protektif," kata Adi.

KPU sendiri tak bisa banyak menolong. Menurut Adi, mereka sebenarnya cukup responsif terhadap ide perubahan. Yang menjadi persoalan, menurut UU Pemilu, format debat harus selalu dikonsultasikan dengan tim sukses kandidat. Begitu tim sukses enggan, ide itu mentok. Kendati demikian, "Kami pikir, secara umum, debat tadi malam lebih baik daripada sebelumnya," kata Adi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.