Sukses

Cak Imin: Program Bela Negara Masih Butuh Sosialisasi

Menurut Ketum PKB Muhaimin Iskandar, masih banyak masyarakat yang menentang program Bela Negara.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan program Bela Negara masih membutuhkan sosialisasi. Sebab masih banyak penolakan atas program ini.

"Ini kan menciptakan kelompok masyarakat, yang di mana dilatih. (Soal penolakan) ini awal ya, tentu ada hal seperti itu," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin itu di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2015).

Menteri di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono itu pun, menegaskan efektif atau tidak efektifnya program ini belum bisa terlihat dengan jelas. Sebab masih membutuhkan waktu."Ini kan baru idel awal. Butuh sosialisasi dan butuh waktu," kata Cak Imin.

Dia pun menyatakan bela negara sangat penting. Oleh karena itu seharusnya, konsep ini bisa dimulai dari tingkatan sekolah.

"Ya ini dari sekolah seharusnya sudah bisa dimulai (konsep bela negara)," kaya Cak Imin.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu resmi membuka kegiatan Pembentukan Kader Pembina‎ Bela Negara di 45 kabupaten/kota di seluruh Indonesia hari ini.

Kegiatan ini diikuti 4.500 kader bela negara. Khusus di Jakarta, pembukaan dipimpin langsung Ryamizard di Kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kemhan, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis ini.

Sedangkan di 44 kabupaten/kota dibuka oleh masing-masing kepala daerahnya yang bertempat di kodam-kodam setempat.

Ryamizard mengatakan, kegiatan bela negara bertujuan untuk mewujudkan para kader bela negara yang mampu‎ menyelenggarakan pembinaan kesadaran bela negara. Kemudian, mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari serta mampu menyosialisasikan kepada orang lain.

Selain itu, kata dia, sasaran pembentukan bela negara yaitu tercapainya pembina bela negara yang memiliki kepemimpinan dan disiplin yang baik, berkepribadian dalam berbudaya dan mampu bekerja sama dalam bentuk tim. (Nil/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini