Sukses

Latihan Bela Negara Diundur, Relawan Solo Gigit Jari

Relawan saling menyemangati antar-relawan supaya tidak menyesal setelah jadwal pelatihan bela negara dinyatakan diundur.

Liputan6.com, Solo - Sebanyak 22 relawan bela negara asal Solo hanya bisa memendam rasa kecewa ketika mengetahui pelatihan yang menjadi progam Kementerian Pertahanan diundur pelaksanaannya. Sesampai di tempat latihan di Rindam IV Diponegoro di Magelang, mereka langsung disuruh untuk pulang kembali ke Solo.

Pantauan Liputan6.com, bus yang mengangkut rombongan para relawa‎n bela negara asal Solo tiba kembali di markas Kodim 0735/Surakarta sekitar pukul 17.20 WIB. Setelah bus berhenti, para relawan turun satu per satu.

Setelah itu, mereka langsung membuka pintu bagasi bus untuk mengambil tas-tas besar yang berisi perbekalan untuk persiapan pelatihan bela negara di Rindam IV Diponegoro di Magelang. Usai membereskan masing-masing tas miliknya, mereka saling menyemangati antar-relawan supaya tidak menyesal setelah jadwal pelatihan bela negara dinyatakan diundur.

Salah satu relawan asal Solo, Suharto Putro mengaku sedikit kecewa dengan diundurnya kegiatan pelatihan bela negara di markas Rindam IV Diponegoro di Magelang. Padahal, dia bersama rekan relawan bela negara lainnya telah menyatakan siap sejak awal untuk mengikuti latihan tersebut.

"‎Setelah tiba di Rindam, tadi kami juga sudah melakukan absensi dan masuk ke baraknya masing-masing. Selain Solo, relawan bela negara dari daerah lainnya juga berdatangan ke markas Rindam pada hari ini," kata Suharto setelah turun dari bus di markas Kodim 0735/Surakarta, Rabu 21 Oktober 2015 petang.

Dia mengungkapkan para relawan bela negara yang telah berkumpul di barak militer Rindam IV Diponegoro tidak mengetahui alasan diundurnya progam latihan tersebut. Mereka hanya diperintah oleh pihak petugas Rindam bahwa diminta untuk berkemas kembali dan disuruh pulang ke masing-masing daerah asalnya.

"Batalnya pelatihan ini tidak ada pemberitahuan dari sana (Rindam). Tahu-tahu hanya dibilangin kalau pelatihannya diundur. Setelah itu disuruh berkemas untuk pulang lagi ke daerahnya. Semua relawan dari daerah Jawa Tengah pulang lagi ke asalnya," ungkap Suharto.

Hal senada juga diungkapkan oleh relawan lainnya, Pangeran Bayu Pandu Adhy. Bahkan, dia tidak bisa menutupi rasa kekecewaannya setelah program pelatihan bela negara dibatalkan oleh pihak Rindam IV Diponegoro. Terlebih, Bayu dan rekan-rekan relawan bela negara dari Solo sudah rela menyempatkan waktu untuk berangkat dari Solo menuju Magelang untuk mengikuti pemusatan latihan bela negara.

"Ya kalau ditanya gimana, pastinya kecewa. Cuma mau bagaimana lagi wong dari sananya (Rindam) juga begitu. Kita ini kan cuma sebagai orang yang masih peduli dengan negara kita, tetapi kalau mereka tidak peduli bagaimana untuk bertahan," tegas Pandu.

Kemudian, dia pun mencoba menceritakan kronologi kedatangannya ke markas Rindam. Dia mengatakan rombongan relawan asal Solo tiba di Magelang sekitar siang hari. Kemudian setelah melakukan salat zuhur, para peserta pelatihan bela negara langsung melakukan paraf absensi masuk ke markas Rindah. Setelah itu, para relawan masuk ke baraknya masing-masing.

"Nah, setelah sampai di barak, pengantar kita langsung dipanggil. Terus, setelah itu ada kabar kalau kita disuruh berkemas lagi dan siap-siap untuk pulang kembali ke Solo. Ya, cuma seperti itu kejadiannya," tandas Bayu. (Bob/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.