Sukses

KRI Spica Buatan Prancis Segera Tiba di Tanah Air

Usai diresmikan menjadi alutsista TNI AL, KRI Spica rencananya akan berlayar pertama kali menuju Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Korps TNI Angkatan Laut semakin gagah menjaga perairan RI dengan masuknya KRI Spica, kapal perang buatan Prancis tipe bantu hidro oseanografi yang memiliki teknologi mutakhir. Spica sendiri sejatinya nama bintang nagivator dalam pelayaran.

Upacara peresmian KRI Spica dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi, yang mewakili Menteri Pertahanan Jenderal Purnawirawan Ryamizard Ryacudu di dermaga PT OCEA Shipyard Company, Kota Les Sables d'Olone, Prancis, Sabtu 17 Oktober lalu.

"Upacara diawali dengan tradisi penamaan kapal atau shipnamming oleh Ibu Endah Ade Supandi, selaku ibu kandung kapal dengan tata tradisi memecahkan kendi di lambung kapal, sebagai pertanda kelahiran kapal," tulis Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Muhammad Zainudin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/10/2015).

Sesudah dinamai, kata Zainudin, seremonial dilanjutkan dengan pernyataan KSAL bahwa kapal hidrografi yang memiliki peralatan survei hingga kedalaman 6.000 meter di bawah laut ini, menjadi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). Usai diresmikan menjadi alutsista TNI AL, KRI Spica rencananya akan berlayar pertama kali menuju Tanah Air.

"KSAL berpesan kepada Komandan KRI Spica dan kru agar  mempertahankan kesiapan kondisi teknis, sebelum menjalani pelayaran pulang ke Tanah Air," pesan dia.

KSAL, kata Zainudin, juga meminta agar para awak KRI Spica mampu menguasai sistem operasi kapal canggih ini hingga ke seluk beluknya, karena para kru telah diberi pelatihan khusus mengoperasikan KRI Spica yang diberi nomor lambung 934.

"KRI Spica memiliki kecepatan maksimum 14 knots, panjang 60 meter dan bobot kosong 500 ton, mampu menghadapi gelombang laut sampai level sea state six. Mampu menampung 30 awak dan 16 personel tambahan, dan mampu berlayar terus-menerus selama 20 hari," terang dia.

Menurut Zainudin, KSAL meletakan harapan besar dengan hadirnya KRI Spica 934 sebagai armada pertahanan yang mendukung terwujudnya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. (Rmn/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini