Sukses

130 Orang Maju Jadi Bakal Calon Presiden Filipina

Mereka berasal dari beragam kalangan, mulai dari petani, teknisi hingga tentunya politisi.

Liputan6.com, Manila - Pemilu di Filipina yang akan digelar pada 9 Mei 2016 bakal disemarakkan ratusan kandidat calon presiden. Mereka berasal dari beragam kalangan, mulai dari petani, teknisi hingga tentunya politisi.

Juru bicara Komisi Pemilihan Umum setempat (Comelec) James Jimenez mengatakan, jumlah akhir mereka yang mengajukan sertifikat pencalonan diri di Comelec dari Senin 12 Oktober hingga Jumat 16 Oktober adalah 130 untuk presiden, 19 untuk wakil presiden, dan 172 untuk senator.

"Ini adalah simbol atau perwakilan dari demokrasi yang hidup, ketika banyak orang merasa diberdayakan untuk mengajukan diri sebagai calon," kata James Jimenez yang dikutip reuters.com, Minggu (18/10/2015).

Earl Kristen Ansan, teknisi penerbangan selama 19 tahun ini menjadi kandidat terakhir yang muncul di KPU Filipina. Saat mengajukan pencalonan diri, ia tersebut menyebutnya sebagai Kapten Robotron.

Banyak hal yang dijanjikan para kandidat calon. Seperti Danilo Lihay-Lihay. Pria yang menggambarkan dirinya sebagai pemberantas kejahatan dari Mahkamah Agung ini berjanji akan membayar semua utang negara.

Dia menegaskan akan menggunakan hadiah uang yang seharusnya diterima olehnya sebesar 17 triliun peso untuk memberantas kemiskinan di negara tersebut.

Kandidat lainnya, Juanito Luna, seorang pengusaha 62 tahun dari Cebu yang juga bercita-cita menjadi presiden menyatakan akan memimpin spiritual berbasis kepemimpinan jika terpilih sebagai presiden.

Sementara Alfredo Tindugan, seorang petani 75 tahun dari provinsi Catanduanes, selatan Manila mengatakan, bahwa jika terpilih sebagai presiden, ia akan membentuk pemerintahan yang berbasis 'ketuhanan' di Filipina.

Sedangkan kandidat lain, Leonardo Dumlao, seorang akuntan dan pensiuan penjual koran ini juga berjanji jika terpilih sebagai presiden, ia akan membuat semua orang Filipina menjadi jutawan dalam waktu 5 tahun.

Ketua KPU (Comelec) Filipina, Andres Bautista, mengatakan mereka yang mengajukan sertifikat pencalonan presiden belum dianggap sebagai calon resmi. Dia menegaskan, para kandidat yang bukan anggota partai politik yang sah terancam akan dikeluarkan dari daftar calon presiden.

Bautista mengatakan daftar resmi calon tersebut akan dirilis oleh KPU setempat pada 10 Desember 2015.

Dalam pemilihan presiden 2010 lalu, sebanyak 99 orang mendaftar untuk mencalonkan diri sebagai preside. Akan tetapi hanya 10 orang yang lolos untuk bersaing dalam ajang demokrasi tersebut.

Aquino, putra tunggal dari ikon demokrasi Benigno Senior dan Corazon menang dalam pemilu tersebut dengan memperoleh 42 persen suara. (Ali/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.