Sukses

Pesawat Australia Dihadang Tebalnya Kabut Asap Palembang

Pesawat Lockheed L100-30 Airtanker atau Hercules C130 Bomber 132 milik Australia mendarat di Palembang pada Selasa malam 13 Oktober 2015.

Liputan6.com, Palembang - Pesawat Lockheed L100-30 Airtanker atau Hercules C130 Bomber 132 milik Australia mendarat di jalur VVIP Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan pada Selasa malam 13 Oktober 2015. Pesawat yang juga sering dipanggil dengan sebutan Thor itu 'menginjak tanah' sekitar pukul 21.00 WIB.

Pesawat yang mampu mengangkut hingga 15.450 liter air itu digunakan untuk mengebom lahan yang mengalami kebakaran di beberapa kabuten di Sumatera Selatan. Kehadirannya diharapkan mampu membantu Indonesia menangani bencana kabut asap.

Semula pesawat itu dijadwalkan berangkat ke kawasan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada hari ini, Rabu (14/10/2015) pukul 11.00 WIB. Namun, karena kabut asap yang tebal, penerbangan akhirnya ditunda. Pesawat Australia itu baru bisa berangkat sekitar pukul 14.20 WIB.

Dari pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara SMB II Palembang, jarak pandang atau visibility dari pukul 10.00-13.00 WIB tercatat mengalami naik-turun pada angka 4.000-6.000 meter.

Bahkan, pada pukul 14.00 WIB, visibility menurun di angka 2.000 meter dan terus turun di angka 1.500 meter pada pukul 14.36 WIB.

"Kalau di daerah sana (cargo terminal) bisa saja lebih pekat. Karena jika lokasinya terkurung dan tidak ada angin, kabut asap akan lebih pekat dibandingkan tempat lain," kata Kasi observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi BMKG Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang Agus Santoso kepada Liputan6.com.

"Jadi, tergantung juga ada tidaknya angin."

Berdasarkan informasi, Lockheed L100-30 airtanker merupakan modifikasi dari pesawat transportasi cargo Lockheed Martin L100-30 (382G). L100 adalah versi sipil dari pesawat angkut C130 Hercules Lockheed Martin Militer.

L100 digunakan oleh penerbangan transportasi kargo di dunia. Sering beroperasi di dan keluar lapangan terbang jarak jauh, dari Afrika ke Antartika.

Airtanker L100 digunakan pemadam kebakaran di Amerika Utara dan Australia. Terutama untuk melakukan pengeboman air atau fire boombing. Dan dapat dimanfaatkan sebagai penanganan awal pada kebakaran gambut.

Fleksibilitasnya memungkinkan L100-30 bisa bekerja di perkotaan dan daerah terpencil seperti taman dan hutan. Dia juga dapat beroperasi di banyak lapangan udara di Australia.

Dengan beban retardant penuh pada 45 derajat celsius, pesawat membutuhkan landasan pacu 1.950 meter. Landasan pacu pendek dapat dimanfaatkan dengan beban sedikit lebih ringan. Pesawat L100/C130 dirancang sebagai pesawat angkut militer taktis dan cocok untuk beroperasi pada tingkat rendah sekitar lokasi kebakaran. (Ndy/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.