Sukses

Garut Diguncang Gempa, Puncak Bogor Ikut Bergoyang Paling Hits

Berikut Top 5 News edisi Sabtu 10 Oktober 2015.

Liputan6.com, Jakarta Warga kawasan wisata Puncak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat turut merasakan gempa bumi berkekuatan 5,3 skala Richter (SR) yang mengguncang Garut pada Sabtu 10 Oktober 2015 pukul 16.04 WIB.

Nah, berita mengenai gempa yang berpusat Garut itu menyedot perhatian pembaca portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com, terutama di kanal News sepanjang Sabtu 10 Oktober 2015.

Sementara 4 berita lainnya, terutama mengenai pesawat negeri jiran yang membantu pemadaman kebakaran lahan dan hutan di Tanah Air, turut mencuri perhatian banyak pembaca.

Selengkapnya Top 5 News...

1. Garut Diguncang Gempa 5,3 SR, Puncak Bogor Ikut Bergoyang

Gempa bumi berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) kembali terjadi. Gempa kali ini menggoyang wilayah Garut, Jawa Barat pada Sabtu 10 Oktober 2015 pukul 16.04 WIB.

Seperti dikutip dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berlokasi di 8.39 Lintang Selatan dan 107.42 Bujur Timur dengan kedalaman 17 kilometer di bawah permukaan laut.

Titik gempa ini berjarak 120 kilometer barat daya Kota Garut, 125 kilometer barat daya Tasikmalaya, 137 kilometer tenggara Cianjur, 165 kilometer barat daya Bandung dan 255 kilometer tenggara Jakarta.

Gempa bumi ini tidak berpotensi terjadinya tsunami. Namun, lindu ini terasa hingga ke wilayah Puncak, Bogor. Seperti kicauan akun Twitter @RadioElshinta yang diunggah pada pukul 16.13 WIB.

Selengkapnya...

2. Rekaman 4 Turis Jatuh dari Jembatan Gantung Selandia Baru

Sekelompok wisatawan terjatuh dari jembatan dan tercemplung ke dalam sebuah danau. Momen mengerikan itu terekam kamera salah satu dari mereka.

Seperti diberitakan NZ Herald, rombongan wisatawan Prancis itu tengah berada di jembatan Hopu Ruahine di Te Urewera National Park, Selandia Baru ketika insiden mengerikan itu terjadi pada 3 September lalu.

Dalam sebuah video yang diunggah Adrien Whistle di situs berbagi video, diperlihatkan detik-detik peristiwa menegangkan tersebut. Dimulai saat keempat orang -- Roland, Enzo, Effie, dan Adrien -- itu berjalan beriringan di jembatan gantung. Lalu terdengar suara keras, dan jembatan putus lalu miring dan orang-orang yang ada di atasnya meluncur bebas ke bawah.

"Aku mendengar suara 'gedebuk' sebelum mereka terjun dari ketinggian 8 meter dan tercemplung ke dalam danau. Luar biasa mereka semua lolos cedera serius, tapi pemerintah menyebut itu sebuah keberuntungan," kata Whistle dalam postingan di blog yang dikutip dari News.com.au, Sabtu (10/10/2015).

Selengkapnya...

3. Orang Pertama Malaysia di Luar Angkasa Dengar Azan

Hari itu, 10 Oktober 2007 menjadi yang begitu bersejarah bagi Malaysia. Seluruh rakyat negeri jiran sungguh berbangga pada sosok Sheikh Muszaphar Shukor. Ia menjadi orang Malaysia pertama yang berhasil mencapai luar angkasa, mengukir histori.

Semua ini berawal dari kerja sama antara pemerintah Malaysia dan Rusia. Orang Malaysia bergabung dengan pesawat antariksa Rusia, Soyuz TMA, sebagai bagian dari perjanjian jual beli 18 jet tempur Rusia oleh Malaysia.

Dalam program angkasawan, Rusia membuka pendaftaran bagi warga negara Malaysia untuk menjadi astronot. Kala itu, peminatnya begitu membludak. Ada 11 ribu warga Malaysia yang melamar.

Setelah melalui beberapa proses seleksi, akhirnya terpilih dua orang, yakni Sheikh Muszaphar Shukor dan Faiz Khaleed. Mulai pertengahan 2006, dua calon astronot itu menjalani pelatihan di Pusat Antariksa Yuri Gagarin, Kota Star, Moskow, selama 18 bulan.

Selengkapnya...

4. Pesawat Bom Air Malaysia Sudah Tiba, Singapura Datang Pagi Ini

Bantuan Malaysia untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Palembang, Sumatera Selatan, kemarin 9 Oktober 2015 petang. Bantuan dari negeri jiran ini berupa satu pesawat CL415 Bombardier, 1 pesawat Hercules C-130, 41 personel, dan logistik untuk water bombing.

"Setelah menurunkan barang pesawat Hercules dan 19 personel kru pesawat dan wartawan kembali ke Malaysia Jumat malam," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (10/10/2015) pagi.

Namun, bantuan Singapura ditunda hingga Sabtu pagi ini. Menurut Atase Udara Singapura di Jakarta, bantuan dikirim Sabtu pagi karena terkendala jarak pandang.

Sutopo menjelaskan, jarak pandang di Palembang hanya berkisar 800 meter. Jarak pandang ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas bandara setempat yang mengisyaratkan 1.000 meter sebagai jarak pandang minimum.

Selengkapnya...

5. Kabut Asap, Hujan, dan Presiden

Rumput dan dedaunan yang semula kering dan berdebu mulai basah disiram air hujan. Namun rintik air dari langit itu tak cukup membuat semburat hijau alaminya muncul kembali. Padahal sudah 3 hari sejak 7 Oktober 2015, hujan lebat terus-menerus mengguyur seisi kota.

Namun begitu, Ridho mengaku amat bersyukur. Ini karena sudah 2 bulan lebih hujan tidak mengguyur kotanya, Jambi. Sebelumnya kabut asap yang memenuhi langit membuat kota itu berubah warna menjadi kekuningan karena bercampur debu.

Setelah hujan turun, warna kuning pun berganti putih.

"Alhamdulillah, meski kabut masih pekat, sekarang terlihat putih karena hujan semalam, kemarin-kemarin kekuningan. Hujan lebat sekali lagi saya yakin kabut asap akan hilang," kata Ridho, warga Seberang Kota Jambi kepada Liputan6.com, Kamis 8 Oktober 2015.

Selengkapnya...

(Ans/Vra)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini