Sukses

Atasi Kebakaran Lahan Sumsel, Pesawat Rusia Akan Disewa

Pesawat fixed wings Rusia mampu membawa 15 ribu liter air yang akan dicampur dengan bahan kimia untuk memadamkan kebakaran lahan.

Liputan6.com, Palembang - Berdasarkan perintah Presiden Joko Widodo, pelaksanaan operasi pemadaman kebakaran lahan di Sumatera Selatan (Sumsel) akan dibantu beberapa negara. Salah satunya Singapura.

Terkait hal itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Jokowi sudah memberikan persetujuan menerima bantuan 1 unit helikopter Chinooks dari Singapura. Heli ini dijadwalkan datang pada Jumat 9 Oktober atau Sabtu 10 Oktober 2015.

"Kalau Malaysia memberikan bantuan 2 unit pesawat terbang. Kita juga menyewa pesawat fixed wings (Rusia) yang mampu membawa 15 ribu liter air yang akan dicampur dengan chemical (bahan kimia)," ucap Luhut kepada Liputan6.com di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang, Sumsel, Jumat (9/10/2015).

"Nanti hotspot (titik api) kita bombardir dalam jumlah yang masif. Namun kendalanya memang tadi visability (jarak pandang) di bawah 500 (meter), angin bertiup sangat kencang, sehingga api bisa loncat ke mana-mana," sambung Luhut.

Menurut Luhut, jika pesawat fixed wing Rusia itu bisa didapatkan, pemerintah akan menempatkan di daerah Pangkal Pinang dengan jarak terbang 10 menit dari tempat sasaran, dengan 8-10 kali penerbangan.

Luhut mengungkapkan, fokus pemadaman juga akan dilakukan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dengan mengerahkan drone dari TNI Angkatan Darat dan Dirgantara Indonesia. Kemungkinan penyediaan drone ini akan digelar pada pekan depan. Jika sudah tersedia, akan lebih mudah membombardir hotspot.

Pesawat Minim

Pemerintah juga akan memindahkan 70% helikopter yang dimiliki sebanyak 25 unit untuk terlibat dalam pemadaman kebakaran lahan dan hutan. Hanya saja Luhut mengakui pemerintah mempunyai kendala menyediakan pesawat fixed wing yang jumlahnya masih minim.

"Kita punya kesalahan dan kekurangan, sekarang lebih banyak heli daripada fixed wing. Heli hanya bisa mengangkut 3-4 ton air saja, nanti ke depan kita upayakan ada pesawat fixed wing yang bisa mengangkut 12-15 ton air. Mungkin 5-7 unit di tahun depan dengan perencanaan yang lebih baik," beber Luhut.

Untuk personel dan satuan petugas (satgas) yang diterjunkan di lokasi kebakaran lahan, menurut Luhut tidak perlu ditambah lagi. Sebab sudah ada sekitar 6 ribu personel. Saat ini yang terpenting adalah tindakan efisien untuk mendeteksi hotspot lebih cepat.

Merujuk laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), El Nino masih akan berjalan hingga mendekati Desember. Jadi, selama satu bulan ke depan, daerah yang terkena kebakaran lahan harus tetap bersiaga.

Saat disinggung tentang negara lain yang membantu mengatasi kebakaran hutan dan lahan, Luhut menegaskan bahwa bantuan tersebut diberikan tanpa ada persyaratan khusus.

"Sampai hari ini (Jumat 9 Oktober 2015) tidak ada persyaratan, karena ini bencana cukup besar," pungkas Menkopolhukam Luhut Pandjaitan. (Ans/Mar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.