Sukses

Keluarga Korban Pembunuhan Sadis di Cakung Tunggu Hasil Otopsi

Pihak keluarga berencana akan segera memakamkan ibu dan anak yang dibunuh secara sadis jika proses otopsi usai.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Jasad ibu bernama Dayu Priambarita (45) dan putranya Yuel (5) yang menjadi korban pembunuhan sadis di Cakung, Jakarta Timur, masih berada di RS Polri Kramat Jati untuk keperluan otopsi. Pihak keluarga pun masih menunggu keterangan lanjutan dari pihak kepolisian.

Berdasarkan pemantauan di RS Polri, segenap keluarga masih menanti kelanjutan dari penanganan jasad ibu dan anaknya tersebut. Keluarga masih terlihat shock dan belum mau mengungkap banyak informasi mengenai pembunuhan yang menimpa keluarganya.

Terpantau di lokasi, Popy (19) yang merupakan anak korban, langsung kembali ke Jakarta setelah mendengar berita duka yang terjadi pada ibu dan adiknya tersebut. Popy diketahui merupakan anak pertama dari Dayu yang tengah kuliah di Malang, Jawa Timur.

"Keluarga masih berduka mas. Dan masih shock dengan kejadian ini. Dia anak pertamanya. Langsung pulang, karena kuliahnya di Malang," ujar Eko yang merupakan kerabat korban di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat (9/10/2015).

Ia mengaku masih menunggu proses otopsi yang dilakukan pihak kepolisian. Pihak keluarga berencana akan segera memakamkan jika proses otopsi usai.

"Yang pasti segera. Tapi belum tau kapannya. Kita semua masih menunggu proses ini selesai. Kami percaya ini proses yang terbaik. Untuk pengusutan juga pastinya," tandas Eko.

Jenazah ibu bernama Dayu Priambarita (45) dan putranya Yuel (5) tersebut ditemukan di Perumahan Aneka Elok Blok A13 Nomor 8, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis 8 Oktober sekitar pukul 17.30 WIB dengan kondisi mengenaskan. Luka sobek dan bersimbah darah menjadi penyebab kematian kedua korban dari benda tajam yang diduga digunakan oleh pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

Luka yang dialami Dayu yaitu di leher kiri, dagu sebelah kanan, punggung kiri, dada kanan, dan bawah ketiak kanan. Sementara anaknya mengalami luka terbuka di leher.  

Jasad ibu dan anak ditemukan itu oleh sang kepala keluarga, Heno Pujo Leksono, yang pada saat pulang mencurigai menemukan pintu pagar yang tidak terkunci. Hingga saat ini kepolisian masih bekerja keras untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis tersebut. (Cho/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini