Sukses

Gemuk dan Besar, Jokowi Terkesima Lihat Sapi Lokal Sumbar

Sapi lokal tersebut merupakan hasil pembibitan di kawasan BPTUHPT Padang Mangatas, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar.

Liputan6.com, Lima Puluh Kota, Sumbar - Ada kejadian menarik saat Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi menyambangi Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang Mangatas, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.

Di sana, Jokowi sempat terkesima melihat sapi berukuran besar yang sempat dikira sebagai sapi impor. Ternyata, sapi tersebut merupakan hasil pembibitan di kawasan BPTUHPT Padang Mangatas.

Berkunjung ke tempat pembibitan sapi, Jokowi mengaku ingin memastikan Indonesia mampu menyediakan hewan ternak seperti sapi dalam jumlah yang banyak tanpa harus impor dari luar negeri.

"Saya ke sini tadi untuk melihat dan memastikan bahwa kita bisa melakukan sesuatu yang berkaitan dengan peternakan sapi dengan jumlah yang besar," ucap Presiden di BPTUHPT Padang Mangatas melalui Tim Komunikasi Presiden, Kamis 8 Oktober 2015.

Selain itu, Presiden juga ingin memastikan bahwa sapinya gemuk dan sehat. "Rumputnya musim kering saja melimpah apalagi musim hujan," ujar Jokowi.

Presiden mengatakan di BPTUHPT terdapat 1.250 ekor sapi. Terdapat 3 jenis yang dikembangkan di tempat itu, yakni simental, limosin, dan sapi pesisir atau sapi lokal.

Patut Ditiru

Jokowi mengatakan upaya peternakan sapi seperti di Padang Mangatas ini dapat dijadikan sebuah contoh yang dapat ditiru, sehingga setiap daerah yang memiliki lahan 280 hektare dapat ditanami rumput yang bisa dipakai untuk pakan sapi itu dan sapi-sapi itu tidak perlu dikandangkan.

"Saya katakan ini sebuah peternakan dengan cost yang murah dan diberikan contoh," ujar Presiden.

Bahkan, Jokowi sudah menanyakan kepada Kepala BPTUHPT Sugiono untuk mengembangkan usaha peternakan seperti ini di daerah lain. "Tinggal pelatihan-pelatihan saja di sini dan cukup seminggu," imbuh Jokowi.

Presiden menjelaskan bahwa jumlah sapi yang ada di Padang Mangatas berjumlah 1.250 ekor. Menurut dia, seandainya satu sapi harganya Rp 15 juta, penghasilan yang didapat sekitar Rp. 20 Miliar.

"Ini tadi ada 1.250 sapi, satu sapi harganya Rp 15 juta. Kalau di disetiap provinsi ada, setiap kabupaten ada, sudah rampung," ujar Presiden.

Bahkan, menurut Jokowi, Kepala BPTUHPT menjamin tidak ada kesulitan dalam mengelola peternakan sapi seperti di Padang Mangatas. "Nanti saya undang ke rapat Istana dengan Mentan, mungkin secepatnya kita akan membangun ini," tambah Presiden.

Dalam pemikiran Jokowi, pusat pembibitan dapat menyediakan inseminasi buatan dan bakalan betina sapi unggul untuk disebar ke para petani.

"2 Hal ini sangat penting untuk memperkuat peternakan rakyat, sehingga swasembada daging sapi dapat terwujud," pungkas Jokowi. (Ans/Mar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.