Sukses

40 Tower Rusun Bakal Dibangun di Kemayoran

Rencananya, tempat hunian untuk warga Jakarta itu berdiri di atas lahan seluas 22,4 hektare.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah susun 40 tower bakal dibangun di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Rencananya, tempat hunian untuk warga Jakarta itu berdiri di atas lahan seluas 22,4 hektare.

Jumlah lahan itu merupakan gabungan dari 14,4 hektare penataan kawasan kumuh dan padat penduduk, serta 8 hektare peremajaan Rusun Jakpro.

Rusun ini merupakan kerja sama Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo dengan BUMN Perum Perumnas. Kerja sama ini resmi terjalin setelah penandatanganan nota kesepahaman antara PT Jakpro dengan Perum Perumnas.

"Total 40 tower akan dibangun dengan 18 ribu unit rusun. Diasumsikan 1 unit 4 orang, artinya bisa menampung 72 ribu jiwa," kata Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief saat memberikan sambutan di gedung BUMN, Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Dia mengatakan, kerja sama ini berkaitan dengan program pemerintah membangun sejuta rumah untuk warga. Dengan jumlah tower 40 itu, tentu dibutuhkan berbagai fasilitas pendukung seperti sarana bermain, ibadah, pusat perbelanjaan, hingga transportasi. Rencananya Pemprov DKI Jakarta bakal membangun kereta api ringan atau LRT di sana.

"Kami bersyukur Pak Gubernur berencana membangun jalur LRT di sekitar lokasi pembangunan ini," tutur Himawan.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sangat menyambut baik kerja sama antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat ini. Menurut dia, dengan kerja sama ini banyak proyek pembangunan yang bisa dikerjakan dengan baik.

"Ciliwung itu masih 35 ribu bidang yang kami pindahkan, belum terhitung KK. Sampai 2017 kita bisa bangun 50 ribu unit," tutur Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku cukup sering ditegur oleh Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera melakukan pembebasan lahan yang dibutuhkan dalam pembangunan berbagai proyek.

"PU sempat marah sama saya. Ini gimana anggarannya sudah mau habis, tapi tidak ada pembebasan juga. Bagaimana, gusur orang juga dimarahi. Nasib aja saya dimarahi dan memarahi," ujar Ahok. (Ndy/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini