Sukses

7-10-2001: AS Lancarkan Serangan ke Afghanistan

Operasi ini dimuali demi membasmi Al-Qaeda dan Taliban setelah mereka dianggap bertanggung jawab atas serangan 11 September.

Liputan6.com, Jakarta - 7 Oktober 2001 militer Amerika Serikat memulai operasi mereka untuk membasmi 2 kelompok teroris besar Al-Qaeda dan Taliban. Serangan udara ini dilancarkan di Afghanistan.

Alasan kuat AS menyerang dua kelompok tersebut karena mereka menanggap Taliban dan Al-Qaeda lah yang bertanggung jawab atas serangan di menara kembar WTC 11 September pada tahun yang sama.

"Saya berjanji serangan ini akan berkelanjutan dan tanpa henti," Janji Presiden AS kala itu, George W Bush sebelum memulai serangan, seperti dikutip dari BBC, History Rabu (7/10/2015).

Bukan omong kosong, tepat pukul 16.30 GMT serangan AS di Afghanistan pun dimulai. Puluhan misil dari AS menghujani Bandara Kandahari, Kabul dan Jalalabad yang diduga sebagai tempat pelatihan teroris.

Pada serangan ke Afghanistan, AS tidak sendirian. Mereka dibantu oleh Inggris yang mengerahkan kapal perang HMS Illustrious dan sejumlah kecil kapal selam.

Merasa terdesak akibat serangan ini, kelompok Taliban segera angkat bicara. Mereka mengutuk serangan tersebut dan mengatakan telah berhasil menjatuhkan beberapa jet dari AS.

Klaim Taliban itu mendapat respons dari AS. Pentagon menyangkal klaim dari Taliban dan mengatakan pernyataan dari kelompok teror itu mengada-ada.

Peristiwa yang memicu serangan 9/11, telah menjadi pangkal kemarahan warga dan pemerintah AS terhadap kelompok-kelompok yang mereka anggap membawa teror di dunia. Bahkan, Presiden Bush sampai berjanji tidak akan memberi ampun bagi kelompok teroris atau juga negara yang mendukung terorisme.

"Bagi setiap negara yang mendukung terorisme mereka telah memilih jalur yang berbahaya bagi mereka sendiri," tutur Bush.

Sementara, tanggal yang sama pada 1949, Jerman Timur resmi berdiri. Negara ini didirikan di wilayah pendudukan Uni Soviet di Jerman.

Tak hanya itu, pada 1952 Presiden Rusia saat ini Vladimir Putin lahir ke dunia. Selain menjabat Presiden di dua masa jabatan, Putin juga pernah menduduki jabatan sebagai PM Negeri Beruang Merah. (Rie/Bob)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini