Sukses

Derita Masyarakat Jambi, Dikepung Kabut Asap dan Sumur Kering

Kemarau panjang yang berujung kekeringan, membuat warga harus mencari air rawa.

Liputan6.com, Jambi - Selama 2 bulan terakhir, bencana yang menghinggapi warga Jambi benar-benar lengkap. Tidak hanya dikepung kabut asap yang pekat, sumur warga juga dilanda kekeringan akibat kemarau panjang. Bencana kekeringan ini melanda hampir seluruh wilayah Provinsi Jambi.

Kadir (35), seorang warga di Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, Jambi, mengatakan sumur warga di daerahnya dilanda kekeringan sudah hampir sebulan.

"Terpaksa kami memanfaatkan sumur di daerah rawa untuk kebutuhan mandi, mencuci, dan lainnya," ujar Kadir kepada Liputan6.com, Rabu (7/10/2015).

Menurut dia, kemarau panjang berujung kekeringan sudah terasa sejak 3 bulan terakhir, sebelum bencana kabut asap melanda. "Sumur rawa itu banyak berada di tengah areal perkebunan sawit. Jadi cukup jauh untuk menjangkaunya, sekitar 400 meter lebih," kata Kadir.

Ungkapan senada disampaikan Puji (47). Ibu rumah tangga yang tinggal di Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), ini mengungkapkan hal sama. Dia bersama warga lainnya menggunakan air rawa untuk kebutuhan sehari-hari.

Bersyukur, ucap dia, air rawa di daerahnya lumayan jernih dan dinilai layak untuk kebutuhan sehari-hari. Namun kendalanya, dia dan warga lainnya harus berjalan jauh dari rumah untuk menuju rawa.

"Kami berharap hujan segera turun, sehingga kabut asap bisa hilang dan sumur kami terisi air kembali," harap Puji.

Bupati Batanghari Sinwan mengakui, hingga saat ini air sumur warga di daerahnya telah kering dan pekan-pekan ini mengalami kritis sumber air bersih.

"Kami menerima banyak laporan dari warga yang menyebutkan sumur-sumur kering sehingga sulit memperoleh air bersih untuk kebutuhan rutin sehari-hari," ujar Sinwan.

Menindaklanjuti laporan tersebut, dia telah menginstruksikan PDAM agar segera turun membantu warga memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Kabupaten Batanghari.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Arief Munandar menyatakan, pihaknya melalui tim penanganan bencana kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) hingga akhir September 2015, sudah menjatuhkan seribu kali bom air dengan kapasitas 2.906.500 liter untuk memadamkan sejumlah titik api di Provinsi Jambi.

"Tidak hanya itu, tim juga sudah menebar 1.000 kilogram garam untuk disemai di atas langit Jambi," ujar Arief.

Upaya tersebut, lanjut Arief, tidak hanya untuk memadamkan titik api di Provinsi Jambi, namun juga untuk menciptakan hujan buatan karena kemarau panjang.

Meski demikian, kondisi tersebut cukup sulit karena awan hujan masih jarang ditemui. Kondisi ini menyebabkan kabut asap masih saja menyelimuti sebagian besar wilayah Jambi. (Sun/Bob)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini