Sukses

Kapolda Metro: Tewasnya Bocah dalam Kardus Jadi Wake Up Call

Tito mengatakan seluruh elemen masyarakat harus berupaya mencegah dan peka terhadap kehadiran orang-orang yang menderita gangguan seksual

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat sejak awal tahun 2015 hingga saat ini terdapat 41 kasus kekerasan seksual anak di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya. Angka tersebut menunjukan peningkatan dibanding 2014, dimana sepanjang tahun tercatat ada 40 kasus.

"Kami prihatin (angka kekerasan seksual pada anak meningkat)," ungkap Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian di ruang Direktur Reserse Kriminal Umum, Selasa 6 Oktober 2015.

Menurutnya, kasus pembunuhan disertai pelecehan seksual terhadap bocah F (9) merupakan peringatan bagi seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli dan menjaga anak-anak.

"Jangankan 40 kasus lebih, Kasus di Kalideres itu harus jadi wake up call bagi semua. Alarm bagi kita semua untuk lebih peduli keamanan anak," terang Tito.

‪Tito mengatakan seluruh elemen masyarakat harus berupaya mencegah dan peka terhadap kehadiran orang-orang yang menderita gangguan seksual seperti pedofilia.

"Bahkan (penjagaan anak-anak) melibatkan banyak unsur, bukan hanya pemerintah saja. Tapi juga tokoh masyarakat, keluarga, dan lain-lain," kata Tito.

"Semua pihak perlu memikirkan upaya pencegahan agar kekerasan (seksual anak) tidak terjadi, termasuk dengan upaya rehabilitasi ke orang-orang yang mempunya potensi gangguan pshycosexual," sambung Tito.

Tewasnya bocah SDN 05 Kalideres, F (9) menjadi atensi masyarakat karena ia meregang nyawa dengan proses yang keji. F ditemukan terbujur kaku dengan posisi badan tertekuk di dalam sebuah kardus yang tergeletak di gang pinggir Jalan Sahabat Kampung Belakang, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu 3 Oktober.

Saat ditemukan sekelompok pemuda yang tengah melintas, kondisi jasad F sangat mengenaskan dengan mulut dilakban, tangan dan kakinya juga dililit lakban.

Hasil otopsi mengungkapkan  F mengalami kekerasan seksual dan fisik yang akhirnya membuat meregang nyawa. Identitas gadis kecil ini baru terungkap usai keluarga mendatangi kamar jenazah RS. Polri setelah mendengar pemberitaan mengenai penemuan mayat bocah perempuan di media elektronik pada Sabtu siang. (Ron/Mar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.