Sukses

Seluruh Penerbangan di Bandara SSK II Riau Siang Ini Dibatalkan

Maskapai yang sedianya beroperasi di Bandara SSK II di antaranya Garuda, Lion Air, Air Asia, Citilink, dan Batik Air.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kabut asap pekat masih menyelimuti lintasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Riau. Seluruh maskapai membatalkan penerbangannya pada Selasa (6/10/2015) siang ini.

"Seluruh maskapai yang dijadwalkan terbang pada siang ini membatalkan penerbangan. Total ada siang ini ada 49 jadwal penerbangan, semuanya dibatalkan," ujar Airport Duty Manager Bandara SSK II, Ibnu Hasan.

Ibnu menjelaskan, sesuai jadwal dari siang hingga malam, ada 70 penerbangan mulai dari kedatangan dan keberangkatan di Bandara SSK II. Sementara 21 penerbangan masih belum mengonfirmasi apakah akan membatalkan penerbangan.

"Namun, sisa penerbangan itu bisa saja membatalkan jadwalnya kalau kabut yang menyelimuti bandara tak kunjung membaik. Saat ini, jarak pandang di lintasan pacu hanya sekitar 100 meter," ungkap Ibnu.

Maskapai penerbangan yang sedianya beroperasi di Bandara SSK II di antaranya Garuda, Lion Air, Air Asia, Citilink, Batik Air, Malindo Air, Sriwijaya Air, dan Fire Fly. Tujuannya, domestik dan internasional.

Maskapai yang membatalkan penerbangan telah menjadwal ulang untuk besok. Sebagian penumpang ada yang mengembalikan tiket atau refund karena belum melihat adanya perubahan kabut asap.

Kondisi bandara di Pekanbaru lumpuh akibat kabut asap yang sudah mulai terjadi sejak Agustus 2015. Keadaan kemudian memburuk pada September dan Oktober, karena bandara sepi dari penerbangan akibat kabut asap.

Pantauan di bandara, ruang tunggu penumpang sudah sepi. Begitu juga dengan aktivitas di sejumlah sisi seperti ruang kedatangan penumpang, dan ruang kargo.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Sugarin menyebut, kabut asap yang ada di Riau masih kiriman dari provinsi tetangga. Bencana ini diprediksinya berlangsung hingga November mendatang.

"Hingga November, sejumlah wilayah Sumatra masih dilanda kemarau. Kemunculan titik panas dengan kondisi ini sangat mudah. Kemudian, asap dari kebakaran yang terjadi di Sumatra Selatan dan provinsi lainnya terbawa ke Riau oleh arah angin," pungkas Sugarin. (Mvi/Mut)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.