Sukses

Prancis Banjir: 17 Orang Tewas, Penghuni Rumah Jompo Terseret Bah

Presiden Prancis Francois Hollande umumkan kondisi bencana alam di daerah yang terdampak.

Liputan6.com, Nice - Hujan deras dan badai yang terus-menerus terjadi di selatan Prancis, menyebabkan Sungai Rivera meluap dan Kota Nice terendam banjir. Kejadian ini menewaskan setidaknnya 17 orang dan 4 orang lainnya dilaporkan hilang.

Diketahui, 3 orang lanjut usia tenggelam di panti jompo dekat Kota Antibes, salah satu kota yang terkena banjir paling parah. Lainnya, dilaporkan tewas terperangkap dalam terowongan dan parkir bawah tanah tatkala air tiba-tiba mengenai area tersbut.

Presiden Prancis Francois Hollande mengumumkan negara dalam keadaan bencana alam di daerah-daerah yang terkena dampaknya, demikian seperti dilaporkan BBC, Senin (5/10/2015).

Hollande berterima kasih atas kesigapan aparat dan masyarakat yang bekerja sama bahu-membahu menolong korban dan memujinya sebagai salah satu gerakan solidaritas nasional.

Hollande mengucapkan belasungkawanya saat mengunjungi sebuah fasilitas panti jompo yang terendam banjir di Kota Biot. Ia meminta seluruh penghuni untuk segera dievakuasi.

"Bencana belum berakhir. Segera tinggalkan tempat ini," perintah Hollande.

Warga melihat mobil yang terbalik dan jalanan yang hancur akibat banjir di Cannes, Prancis, Minggu (4/10/2015). Akibat peristiwa itu, sebanyak 16 warga dilaporkan tewas. (REUTERS/Eric Gaillard)

Hujan deras terjadi di selatan Prancis semenjak Sabtu sore, membuat Sungai Rivera meluap. Anak Sungai Rivera, Sungai Brague juga meluber sehingga membanjiri sebagian kota-kota di pinggiran sungai tersebut termasuk jalan-jalan di Cannes.

"Benar-benar menakutkan. Kami ingin keluar namun urung karena hujan luar biasa derasnya, dan air tiba-tiba naik," kata salah satu penduduk jalan Cannes, Katya Higham.

Wali Kota Cannes, David Lisnard juga menggambarkan situasi hujan dan banjir yang anomali itu.

"Beberapa mobil terbawa arus hingga ke laut. Kami harus menyelamatkan banyak orang dan sekarang kami harus waspada terhadap penjarahan," tuturnya.

Sementara itu, Eric Ciotti, Presiden Departemen Alpes-Maritimes berkicau dalam Twitternya, "Kami sekarang harus melalui situasi yang luar biasa yang belum pernah kami rasakan sebelumnya."

Jalan-jalan utama hingga kini masih ditutup. Kereta juga berhenti beroperasi, sementara ratusan turis harus bermalam di Bandara Nice. Sekitar 10 ribu rumah hingga kini belum dialiri listrik. (Rie/Ein)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini