Sukses

5-10-1994: Bunuh Diri Massal Sekte 'Sesat' Hadapi Kiamat

Sekte Solar Temple diduga kuat terkait dengan kelompok Ksatria Templar.

Liputan6.com, Jakarta - 5 Oktober 1994, Swiss geger lantaran penemuan 48 mayat di kawasan pedesaan. Sebanyak 23 di antaranya ditemukan di ruang bawah tanah sebuah rumah misterius di Cheiry, 48 mil sebelah timur laut, Jenewa. Sedangkan 25 jasad lainnya ditemukan di rumah yang terbakar di kawasan Granges-sur-Salvan, 47 mil sebelah timur Jenewa, dekat perbatasan Italia.

Penemuan mayat ini diyakini terkait ritual bunuh diri massal sekte 'sesat' Solar Temple yang didirikan oleh Dr Luc Jouret dan Joseph di Mambro pada tahun 1984. Sekte Solar Temple diduga kuat terkait dengan kelompok Ksatria Templar.

Awalnya, seorang warga lokal Cheiry melaporkan ada kobaran api di sebuah rumah milik petani. Saat didatangi, seorang pria ditemukan tewas di kamar tidur dengan kantung plastik di kepalanya. Ia diketahui tewas karena tembakan.

Kondisi serupa juga didapati di rumah misterius Cheiry. Mayat-mayat yang ditemukan tewas dalam kondisi plastik di kepala. Dan terdapat luka tembak. Kantung plastik itu berisi bahan peledak untuk membakar rumah, yang diyakini diatur agar meledak setelah mereka bunuh diri. Namun plastik itu tak meledak. Rumah tak terbakar, tak sesuai rencana.

Sebagian besar jasad ditemukan dengan mengenakan jubah dan diyakini sebelumnya telah melakukan ritual. Beberapa di antaranya tak bernyawa dengan posisi tangan sedang berdoa.

Menurut tim pencari, mereka tewas dengan posisi membentuk formasi bintang. Selain itu, ada botol sampanye berserakan di lantai. Pada bagian dinding terpampang foto Dr Jouret dan motto sekte bertuliskan "Rose Eternal Cross".

Penemuan mayat tak hanya sampai di situ. Beberapa jam kemudian, dua mayat yang diduga kuat anggota sekte tersebut ditemukan di negara lain, yakni di Quebec, Kanada. Dua jasad tersebut ditemukan di apartemen milik Dr Jouret yang terbakar.

Seperti dimuat laman BBC on This Day, aksi bunuh diri massal yang diawali ritual dan rangkaian doa ini diyakini sebagai langkah persiapan menghadapi kiamat. Para pelaku bunuh diri dipengaruhi agar melakukan aksi tersebut sebelum hari akhir datang.

Namun demikian, setelah penyelidikan selama beberapa bulan, aparat menduga bunuh diri massal ini terkait dengan pencucian uang dan perdagangan organ tubuh berupa tangan. Tersangkanya yakni Luc Jouret and Joseph yang ternyata merupakan di antara pelaku bunuh diri yang jasad ditemukan di Swiss.

Kemudian, terungkap pula bahwa sepasang suami istri, Antonio dan Nikki Dutoit yang ditemukan tewas di Quebec juga pengikut aliran tersebut. Bayi mereka, Christopher juga tewas.

Aksi bunuh diri belum berakhir sampai di Swiss dan Kanada. Pada Desember 1995, 16 orang anggota sekte Solar Temple juga ditemukan tewas bunuh diri di Prancis dengan kondisi yang hampir mirip dengan kejadian sebelumnya. Kemudian pada Maret 1997, 5 anggota lainnya juga ditemukan tak bernyawa.

Sejarah lain juga mencatat pada 5 Oktober 1991, pesawat Hercules C-130 jatuh di kawasan Condet, Jakarta Timur saat bertolak dari Bandara Halim Perdanakusumah menuju Bandung dalam rangkaian acara peringatan Hari ABRI. 12 kru dan 122 prajurit TNI AU di dalamnya tewas . Hanya 1 orang di antaranya yang selamat. 2 warga yang tertimpa pesawat juga kehilangan nyawa. (Ron)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini