Sukses

Bocah Tewas Dalam Kardus Alami Kekerasan Seksual Terpopuler

Berikut Top 5 News edisi Minggu, 4 Oktober 2015

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya menduga bocah perempuan berinisial F yang ditemukan tewas dalam kardus, meninggal dunia karena cekikan pada leher. Korban juga mengalami kekerasan seksual.

"Dugaan kematian korban karena cekikan pada leher," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti di Jakarta, Minggu (4/10/2015).

Berita itu menjadi yang terpopuler di kanal News Liputan6.com edisi Minggu, 4 Oktober 2015. Selain itu sejumlah berita lain seperti, Cerita Ahok soal Hantu Noni Belanda di Balaikota DKI, ISIS Akui Bunuh Warga Italia dan Jepang di Bangladesh dan
Menag Lukman: Sosialisasi Larangan Bawa Zamzam Akan Diintensifkan juga turut menyita perhatian pembaca sepanjang hari kemarin.

Berikut Top 5 News


1. Hasil Otopsi, Bocah Tewas Dalam Kardus Alami Kekerasan Seksual

Penyidik Polda Metro Jaya menduga bocah perempuan berinisial F yang ditemukan tewas dalam kardus, meninggal dunia karena cekikan pada leher. Korban juga mengalami kekerasan seksual.

"Dugaan kematian korban karena cekikan pada leher," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti di Jakarta, Minggu (4/10/2015).

Berdasarkan otopsi forensik yang dipimpin Dr Haris di Rumah Sakit Soekanto Polri Kramatjati pada Sabtu dini hari, beber Krishna, tim dokter menemukan bekas kekerasan akibat benda tumpul pada bagian leher dan mulut korban Fauziah.
Selengkapnya..

2. Cerita Ahok soal Hantu Noni Belanda di Balaikota DKI

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan ada cerita mistis di lingkungan Balaikota, Jakarta. Hal ini diungkapkan Ahok saat menyatakan tak akan memutar film genre horor dalam pemutaran film nasional di Balai Agung.

"Kalau film horor jangan dulu deh. Soalnya ‎di sini sudah cukup horor," kata ‎Ahok di Jakarta, Minggu (4/10/2015).

Berdasarkan laporan yang diterima dari salah satu stafnya, di Balaikota terdapat hantu nona Belanda. Hantu itu berkeliaran saat malam hari. Kesukaan utama hantu itu adalah duduk di kursi khusus gubernur.

Selengkapnya..

3. ISIS Akui Bunuh Warga Italia dan Jepang di Bangladesh

Seorang pria Jepang ditembak mati di Bangladesh utara. Kunio Hoshi, yang bekerja untuk sebuah proyek pertanian, diserang di Kota Kaunia pada Sabtu kemarin, 3 Oktober 2015.

Tak lama usai pembunuhan, kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun seperti dilansir BBC, Minggu (4/10/2015), pihak berwenang belum memverifikasi klaim-klaim tersebut.

Jenazah Hoshi sendiri telah dibawa ke rumah sakit milik pemerintah dan sebuah penyelidikan sedang berlangsung.
Selengkapnya..

4. Menag Lukman: Sosialisasi Larangan Bawa Zamzam Akan Diintensifkan

Beragam cara dilakukan jemaah haji Indonesia untuk dapat membawa air zam-zam ke Tanah Air. Selain dibalut kain ihrom, ada juga yang dimasukkan ke dalam kaleng biskuit. Sebagian koper jemaah haji yang akan pulang setelah penimbangan terkena sweeping petugas karena kedapatan membawa zam-zam.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, pihaknya akan mengintensifkan sosialisasi jangan membawa zam-zam kepada jemaah haji Indonesia,

"Sosialisasi mengenai jangan membawa air zam-zam ke koper lebih di intensifkan lagi pada kloter-kloter yang pulang ke Tanah Air, baik melalui Bandara Jeddah maupun Madinah," begitu isi pesan tertulis Menag yang diterima Liputan6.com, Sabtu (3/10/2015).

Selengkapnya..

5. DPRD DKI: Ojek Online Perlu Aturan Khusus Biar Tertib

Keberadaan ojek online saat ini sudah terlalu banyak. Mulai Go-Jek, GrabBike, hingga BlueJek. Parahnya, mereka mulai menggunakan trotoar untuk tempat mangkal tak ubahnya ojek konvensional.

Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta berniat menertibkan para driver ojek online yang mangkal di trotoar. Bahkan, para pimpinan perusahaan akan dipanggil guna membahas hal ini.

Ide itu disambut baik oleh anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman. Dia menilai, para pimpinan perusahaan juga memiliki tanggung jawab moral untuk mendidik para driver.

"Iya biar CEO juga ikut menertibkan. Ini memberikan pelajaran untuk penertiban bagi perusahaan-perusahaan itu," kata Prabowo, Sabtu (3/10/2015).

Selengkapnya..

(Ron)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.