Sukses

Keluarga Mantan Ajudan Soeharto Tolak Digusur Kostrad

Keluarga mantan ajudan Presiden Soeharto, Kapten Noeralie, mempertahankan kediaman milik ayahnya dari upaya pengosongan oleh Kostrad.

Liputan6.com, Jakarta - Keluarga mantan ajudan Presiden Soeharto, Kapten Noeralie, tengah berjuang mempertahankan kediaman milik ayahnya dari upaya pengosongan yang bakal dilakukan Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad). Rumah yang berlokasi di Jalan Darma Putra 7 nomor 12 Kompleks Kostrad, Tanah Kusir, Jakarta Selatan tersebut kini ditempati anak-anak Noeralie.

Anak kedua Noeralie, Tinie Noeralie mengatakan, permintaan pengosongan lahan seluas sekitar 300 meter ini dikirim melalui surat sejak 7 hari lalu. Pengosongan tersebut ditujukan untuk tanah atau halaman rumah yang telah ditempati.

"Suratnya tertanggal 25 September 2015, kami diberi waktu selama 1 minggu untuk mengosongkan tanah ini. Kalau kami tidak mengosongkan, maka mereka yang akan mengosongkan," ujar Tinie di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (2/10/2015).

Dalam surat tersebut, menurut Tinie, pengosongan akan dilakukan untuk pembangunan rumah dinas Kostrad. Tinie beserta 2 saudaranya bertekad akan mempertahankan lahan milik sang ayah yang juga mantan anggota Kostrad tersebut.

Ia menjelaskan, upaya mempertahankan tanah tersebut akan dilakukan hingga ada upaya mediasi dalam mencari solusi. Hal tersebut diinginkan agar tidak merugikan salah satu pihak.

"Bicara bertahan ya, kita lawan sebisa mungkin sampai ada solusi yang pasti, sampai Kostrad mau duduk bareng. Sampai ada 2 pihak dienakan enggak masalah. Kita lawan, selama enggak ada kesepakatan. Kan enggak bisa gitu, ini namanya rampas," lanjut dia.

Tinie menjelaskan, surat pengosongan yang dikirim sejak 25 September dengan nomor: B/2035/IX/2015 atas nama Kostrad ditanda tangani oleh Aslog Kostrad Kol Ikram Paputungan.‎ (Cho/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.