Sukses

Ahok Curigai Ada Modus Baru Mafia Rusun

Warga golongan mampu yang semestinya tak dapat jatah unit malah bisa menghuni rusun.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menduga ada permainan di balik pengalokasian unit-unit di sejumlah rumah susun Ibukota. Sehingga warga golongan mampu yang semestinya tak dapat jatah unit malah bisa menghuni rusun, seperti yang terjadi di Bidara Cina, Jakarta Timur.

Salah satu cara yang dilakukan mafia rusun ini dengan memanipulasi kartu keluarga alias KK. Para penyusup ini biasanya menumpang nama di KK orang lain yang berhak mendapatkan rusun tersebut.

Hal inilah yang tengah diselidiki Gubernur Ahok. "Kita lagi selidiki, bisa oknum Dukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) main, bisa juga karena saking ingin melayani warga jadi lolos," kata Ahok di Balaikota, Jakarta pada Kamis 1 Oktober 2015.

Saat ini informasi yang diterima Ahok memang masih simpang siur. Karena itu, laporan ini juga masih akan terus ditelusuri.

Untuk mencegah para penyusup ini, penghitungan jatah rumah susun untuk warga Bidara Cina, Jakarta Timur menggunakan bidang tanah yang ada. Bila menggunakan KK, tiba-tiba jumlah KK di lokasi itu semakin banyak.

"Sementara kita kasih perbidang. Supaya enggak ribut tapi takut ada penyusup. Nanti orang titipin keluarganya masukin. Karena dukcapil saya juga enggak steril. Saya temukan banyak sekali orang dari luar begitu mau bikin rusun masuk ke situ," jelas Ahok.

Meski begitu, mantan Bupati Belitung Timur itu cepat atau lambat para penyusup ini tetap akan terdeteksi. Para penguhi rusun kini sudah menggunakan sistem bank. Sehingga data tidak dapat dimanipulasi dengan mudah.

"Tapi bagaimanapun Anda maling tetap kita tangkap kok. Begitu APBD-P turun 2016 Polda Metro taruh 1 tim polisi khusus untuk razia rusun. Kamu kalau sewa di orang pasti kena kalau enggak sesuai KTP dan bank," pungkas Ahok. (Ndy/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini