Sukses

PPIH Saudi Gunakan 2 Pola Identifikasi Jenazah WNI Tragedi Mina

Arsyad berharap, penggunaan sidik jari akan mempermudah dan mempercepat proses identifikasi.

Liputan6.com, Mekah - Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengidentifikasi 11 jemaah haji asal Indonesia yang meninggal akibat tragedi Mina. Dengan demikian, WNI yang meninggal akibat musibah tersebut mencapai 57 orang.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekah Arsyad Hidayat mengatakan, ada 2 pola yang digunakan untuk mengindentifikasi jenazah jemaah haji asal Indonesia di Majma' Ath-Thawari Bil Mu'aishim.

Pertama, identifikasi melalui file-file yang berisi data pelengkap jamaah berupa gelang, tas, syal, Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji (DAPIH), kartu petunjuk bus, kartu petunjuk hotel, dan lainnya.

"Pola yang kedua bekerjasama dengan divisi Disaster Victim Identification (DVI) Arab Saudi untuk mendapatkan data-data sidik jari jemaah haji Indonesia yang sudah diambil ketika tiba di Bandara Arab Saudi," kata Arsyad Hidayat di Mekah, Rabu (30/9/2015).

Dia menjelaskan, hal itu dilakukan sehubungan dengan mulai terjadinya perubahan fisik, khususnya muka jenazah setelah 5 hari sejak peristiwa sehingga mempersulit proses identifikasi. Arsyad berharap, penggunaan sidik jari akan mempermudah dan mempercepat proses identifikasi.
 
Dia menjelaskan, pihak Mu'ashim telah memakamkan jenazah korban peristiwa Mina mulai Senin 28 September 2015. Terutama, jenazah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini diambil untuk menghindari penularan penyakit yang bersumber dari jenazah yang sudah terlalu lama.
 
Arsyad menambahkan, pada malam ini ada beberapa kontainer yang telah dibuka, namun belum bisa dirilis fotonya. Selain itu, 4 kontainer sudah di bawa ke Jeddah untuk dilakukan identifikasi di salah satu RS di Jeddah.
 
"Kami akan terus berupaya mencari jamaah haji yang masih belum ditemukan sampai dengan saat ini dan akan dikabarkan dalam kesempatan waktu sesegera mungkin untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi keluarga, kerabat, dan seluruh masyarakat Indonesia," terang Arsyad. (Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini