Sukses

SBY Imbau Para Jenderal Tak Tergoda Kembali Ikut Politik Praktis

Menurut SBY, keluarnya TNI dan Polri dari politik praktis adalah amanah reformasi yang harus terus dijaga dan tak surut.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengatakan, semangat reformasi harus tetap hidup ke depan. Terutama bagi TNI dan Polri yang pascareformasi 1998 lepas dari ‎dunia perpolitikan dan kekuasaan.

Menurut SBY, keluarnya TNI dan Polri dari politik praktis adalah amanah. Amanah reformasi yang harus terus dijaga dan tak surut.

"Berhentinya TNI dan Polri dari politik praktis dan politik kekuasaan, kemudian kembali kepada peran tugas dan fungsinya sebagai kekuatan pertahanan dan keamanan negara adalah amanah," ucap SBY usai bedah buku 'Transformasi TNI' karya Letjen TNI Purn Agus Widjojo di Kantor CSIS kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (28/9/2015).

"Ini pilihan dan hasil sejarah yang telah kita ukir," ‎sambung purnawirawan TNI AD bintang 4 tersebut.

Menurut SBY, tak mungkin saat ini waktu diputar kembali. Karena itu, para jenderal TNI dan Polri diingatkan tidak tergoda kembali memasuki wilayah politik praktis. Begitu juga sebaliknya, para politikus dilarang menggoda para perwira tinggi TNI dan Polri kembali ke dunia perpolitikan praktis.

"Jangan mempermainkan Tuhan. Kepada jenderal, laksamana, tidak boleh tergoda dan memasuki wilayah politik kekuasaan. Kaum politisi jangan pula menggoda, menarik-narik perwira Polisi dan TNI masuk ke wilayah politik praktis sehingga akhirnya mengingkari sumpah dan ikrar profesionalismenya kepada negara," ucap Ketua Umum DPP Partai Demokrat tersebut.

SBY mengaku, hal itu yang ia pikirkan ketika menjabat Presiden 2004-2014 lalu, agar TNI dan Polri tidak memasuki politik praktis seperti prareformasi dulu. Dia juga meminta semua pihak saling mengingatkan agar tidak ada godaan-godaan.

"Itu pula yang saya pikirkan ketika memimpin negeri ini beberapa saat yang lalu. Tidak usah khawatir teman-teman, transformasi (TNI) akan terus berjalan. Mari kita saling mengingatkan agar tidak ada godaan dari kedua belah pihak," tandas Menko Polkam era pemerintahan Megawati Soekarnoputri tersebut. (Ans/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.