Sukses

Cara Ahok Sulap Gedung di Jakarta Penuh LED Seperti New York

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingin gedung di Jakarta memasang LED sebagai media iklan.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingin gedung di Jakarta memasang LED sebagai media iklan. Hal ini sudah diterapkan di kota besar dunia seperti Tokyo, Jepang dan New York, Amerika Serikat.

Dengan pemasangan LED itu, suasana Jakarta dapat lebih semarak. Terlebih, penggunaan listrik juga tidak besar.

"Kita pengin malam hari gedung-gedung bisa semarak. LED kan listriknya kecil dan di Jakarta itu malam hari perkantoran pemakaian listriknya kecil sebetulnya, kan AC pada mati. LED itu kecil paling 1 AC 2 AC, kalau dia mau pasang kan jadi ramai," jelas Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (28/9/2015).

Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, pemasangan LED di gedung harusnya sudah dilakukan sejak lana. Hanya saja, biaya pemasangan iklan di gedung jauh lebih mahal.

"Karena bayarnya mahal, dihitung 5 kali billboard. Nah sedangkan di ibukota, di seluruh dunia di mana sih billboard berseliweran gitu," tambah Ahok.

Pemasangan billboard juga dinilai sangat merusak keindahan kota. Di samping itu, pengawasannya juga sangat sulit karena begitu banyak billboard di Jakarta.

"Kalau dihitung 5x pajak kan konyol, itu namanya sengaja pengin main billboard sedangkan pajak billboard bayar enggak bayar susah kita lacaknya. Terlalu banyak permainan, kalau LED kan ada lock tayangnya kaya TV, kamu tayang berapa kali," imbuh dia.

Untuk memasang LED tentu ada kompensasi yang harus dibayar. Para pemilik gedung harus rela membongkar pagar mereka untuk dijadikan trotoar. Setiap pemilik gedung juga tidak dikenai biaya pemasangan iklan selama mempromosikan kantor mereka sendiri.

Namun, bila pemilik gedung mengambil iklan dari luar, cukup membagi hasil 70:30 kepada Pemprov DKI Jakarta. Sehingga peluang permainan pajak iklan semakin sempit.

"Selama ini kan itu jadi permainan. Kamu di sini lebih strategis apa di sini ketemu saya? Kan relatif. Kita bisa berdebat nih. Nah kalau yang mahal enggak bisa relatif, tapi kalau kamu pakai aturan pasang iklan, kamu mau enggak pasang iklan di tempat yang enggak strategis dan bayar mahal? Pasti enggak mau kan. Kalau kamu enggak mau bayar mahal ya bayar 70:30, 30 buat kami," tutur Ahok.

Ahok juga mengizinkan pemilik gedung menyalakan LED di siang hari. "Kayak Tokyo lah atau New York," tutup Ahok. (Don/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.