Sukses

Aktivis Penolak Tambang di Lumajang Tewas, 17 Orang Diperiksa

Polisi menyatakan kemungkinan jumlah yang diperiksa akan bertambah.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jama Timur Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono terus mengusut tewasnya aktivis penolak tambang di Lumajang, Jawa Timur. Saat ini, 17 orang yang diduga terlibat dalam kejadian di Desa Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, itu diamankan untuk diperiksa.

"Sampai saat ini sudah diamankan 17 orang," ucap Argo saat dikonfirmasi Liputan6.com di Surabaya, Minggu (27/9/2015).

Argo menambahkan, ke 17 orang itu bisa bertambah ataupun bisa berkurang. Karena mereka saat ini masih diperiksa secara intensif.

"Mungkin jumlah tersangka bisa bertambah dan berkurang, masih pemeriksaan secara intensif," tandas Argo.

Pada Sabtu 26 September 2015 telah terjadi amuk masa hingga mengakibatkan 2 warga Desa Selok Awar-awar, Pasirian, Lumajang, Jawa Timur, menjadi korban.

Dari peristiwa itu, seorang aktivis penolak penambangan pasir di pesisir Pantai Watu Pecak, bernama Salim meninggal dunia. Sedangkan satu korban yang juga seorang aktivis bernama Tosan, mengalami luka berat atau sedang kritis. (Ali/Dan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini