Sukses

Perbarui Data Korban, Pemerintah Terus Sisir Rumah Sakit di Mina

Lukman mengucapkan belasungkawa kepada para keluarga korban tragedi Mina dan meminta keluarga ikhlas.

Liputan6.com, Mina - Jumlah warga negara Indonesia yang meninggal akibat tragedi Mina menjadi 11 orang. Pemerintah terus menyisir rumah sakit di Mina, Mekah, Arab Saudi untuk memastikan jumlah WNI yang menjadi korban peristiwa pada Kamis 24 September 2015 itu.

"Tentunya kita sebagai perwakilan pemerintah tidak berhenti sampai di sini. Kami terus melakukan penelusuran seluruh rumah sakit, akan kita updating data-datanya," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat berkunjung ke tenda penginapan jemaah haji di Mina, seperti dilaporankan wartawan Liputan6.com Wawan Isab Rubiyanto, Jumat 25 September 2015 malam.

Menurut dia, setiap umat Islam harus mengambil pelajaran atas tragedi Mina. Begitu juga pemerintah. Pemerintah akan mengevaluasi kasus tersebut dan akan diteruskan ke Pemerintah Arab Saudi agar tragedi serupa tidak terulang.

"Tentu nanti pada saatnya secara resmi Pemerintah Indonesia akan menyampaikan ke Pemerintah Saudi Arabia untuk bagaimana menyelesaikan persoalan seperti ini," kata Lukman.

Pada kesempatan tersebut, Lukman mengucapkan belasungkawa kepada para keluarga korban tragedi Mina. Dia meminta keluarga mengikhlaskan kepergian korban. Terlebih, korban meninggal di Tanah Suci dan tengah beribadah haji. Lukman percaya, para korban meninggal dalam keadaan baik.

"Atas nama pemerintah saya menyampaikan duka cita yang sangat mendalam, belasungkawa, tentu ikut mendoakan semoga khusnul khotimah. Mudah-mudahan yang terbaik dan saya sangat menyakini pada dasarnya kita akan berpulang dan yang berulang kemarin sesungguhnya berpulang dalam kondisi terbaik, berpulang di Tanah Suci dan pada saat sedang menjalankan ibadah haji. Menurut saya, itu lebih dari sahid. Jadi kita ikhlaskan mereka berpulang dalam kondisi yang baik," tutur Lukman.

Pemerintah, lanjut Lukman, tidak ingin menyalahkan siapapun atas peristiwa tragedi Mina. Dia menilai, kejadian ini adalah takdir yang harus dimaknai agar tidak terulang lagi pada pelaksanaan haji tahun depan. (Bob/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini