Sukses

BNPB: Gempa Gunungkidul Yogyakarta Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa juga dirasakan oleh masyarakat di Kota Yogyakarta, Sleman, Boyolali, Klaten, Magelang, Solo, Semarang, Purworejo, Pacitan.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan gempa 4,6 skala ricther (SR) di Gunungkidul, Yogyakarta tidak berpotensi stunami.
 
"Masyarakat di Wonosari, Gunungkidul merasakan guncangan cukup keras selama sekitar 5-8 detik," tukas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya kepada Liputan6.com, Jumat (25/9/2015)

Gempa juga dirasakan oleh masyarakat di Kota Yogyakarta, Sleman, Boyolali, Klaten, Magelang, Solo, Semarang, Purworejo, dan Pacitan.

Berdasarkan peta intensitas guncangan gempa yang dirasakan di Bantul III-IV MMI (lemah). Posko BNPB telah mengkonfirmasi beberapa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan dilaporkan belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan akibat gempa. "BPBD masih melakukan pemantauan," ujar Sutopo.
 
Melihat posisi pusat gempa terlihat bahwa gempa ini berasal dari patahan aktif atau sesar Opak.

Beberapa gempa kecil yang pusat gempanya di sekitar sesar Opak yang terjadi pasca-gempa besar 27 Mei 2006, di antaranya gempa dengan kekuatan 3,4 SR pada 24 Maret 2008, Senin pukul 22.18 WIB.

Pada 21 Agustus 2010, terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,0 SR. Pusat gempanya juga di sekitar sesar Opak, yaitu di sebelah timurnya, sekitar 27 kilometer timur sesar Opak. Begitu pula pada 29 Oktober 2010 gempa 4 SR di 13 km barat daya Wonosari. Dan pada 22 September 2015, gempa 3,3 SR di 12 km barat daya Wonosari.
 
Dengan melihat kondisi tersebut, wilayah Wonosari, Gunungkidul Yogyakarta dan sekitarnya adalah daerah yang rawan gempa.

"Antisipasi gempa harus ditingkatkan. Konstruksi rumah tahan gempa harus betul-betul dibangun agar kuat menahan hentakan gempa. Korban jatuh bukan karena gempa, tetapi karena bangunannya," pungkas Sutopo. (Ron/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini